Mantren dan Wora Wari, setali tiga uang. Dua desa yang nasibnya sama. Hidup berdampingan dengan tengkulak yang menjeratnya. Sumbang sebenarnya kalau bicara tengkulak, sebab mereka selalu baik hati.
Ada gula ada semut. Ungkapan yang menyenangkan. Selalu begitu adanya. Tapi kalau ada gula ada tengkulak, ngeri juga mendengarnya. Tapi itu nyata terjadi di Klagen, di tempat sarang gula sendiri.