Wapres JK: IAIN diharapkan Memiliki Ciri khas masing-masing dalam pengajaran ilmu pendidikannya
31/7 2017
Jakarta-wapresri.go.id. Pada momentum perkembangan ajaran Islam, umat muslim haruslah melihat ke depan dan mengambil manfaat dari perkembangan zaman. Perguruan tinggi harus membekali mahasiswanya dengan inovasi-inovasi ilmu pengetahuan. “Perlunya kampus yang representatif seperti UIN Alauddin Makassar sehingga perkembangan Islam dapat merata di Indonesia”, ujar Zainal Abidin kepada Wakil Presiden (Wapres) disela-sela kunjungannya ke Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (31/7/2017).
Zainal Abidin yang merupakan Rektor IAIN Palu, berharap Sulawesi Tengah yang saat ini sudah cukup kondusif, dapat menghadirkan image baru dengan mengembangkan pusat-pusat pendidikan keagamaan yang berkualitas. Nantinya, stabilitas keamanan yang sudah ada dapat dikembangkan melalui aktivitas kegiatan akademik dunia kampus.
Mengusung filosofi Islam yang rahmatan lil alamin, Zainal berharap pengembangan fasilitas kampus dapat mendongkrak minat masyarakat Sulawesi Tengah dan Sekitarnya. Areal yang saat ini sekitar 25 ha dianggap belum cukup untuk menunjang perkembangan IAIN Palu.
Rencananya, akan dibangun kampus baru di Kabupaten Sigi seluas 100ha. Posisi kampus baru yang berjarak 10 km dari pusat kota Palu ini diharapkan dapat menaikkan minat masyarakat sekitar untuk belajar tentang Islam.
Hadir didampingi Gubernur Sulawesi Tengah dan Bupati Sigi, Zainal menyampaikan bahwa IAIN melalui Kementerian Agama sedang mengajukan proposal kepada Bappenas untuk mendapatkan pinjaman pembangunan dari IDB sebesar 400 Milyar. “Kami mohon Bapak dapat membantu mendorong Bappenas menyetujui proposal IAIN Palu ke IDB”, harap Zainal.
Merespon positif, Wapres menganggap bahwa pembangunan pasca konflik tidak hanya melalui kerukunan umat dan masyarakatnya, namun juga melalui peran dunia akademis yang kedepannya dapat merubah mindset warga. Selain itu, menghadirkan rasa keadilan antar sesama juga perlu di bangun. “Belum lama ini saya juga bantu pembangunan universitas Kristen di Tentena dan Gontor di Poso untuk menjadi penyeimbang agar masyarakat jauh dari pemikiran konflik”, jelas Wapres.
Wapres berpesan bahwa setiap IAIN diharapkan memiliki ciri khas masing-masing dalam pengajaran ilmu pendidikannya. “Harus ada kekhususan menurut saya, supaya orang memiliki kelebihan dari salah satu IAIN dengan yang lain-lainnya. Sehingga tidak semua IAIN memiliki persamaan”, tutup Wapres.
Hadir mendampingi Wapres Jusuf Kalla Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin dan Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud (David Masri KIP-Setwapres).
Advertisement