Tren Jasa Cuci Mobil Ditengah Krisis Air Jakarta
Oleh : Alfa Duta Amadeo
(Mahasiswa S-2 Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia)
Memasuki zaman yang serba praktis penggunaan mobil kini telah bergeser menjadi kebutuhan yang sangat penting, karena tingginya harga properti membuat generasi muda lebih mengutamakan membeli mobil baru dibandingkan membeli rumah baru. Akhirnya berbagai kemudahan ditawarkan oleh agen-agen tunggal pemegang merek, bahkan tidak jarang dengan kredit yang menggiurkan. Fenomena tersebut sontak membuat produsen-produsen mobil merakit mobil murah dengan harga terjangkau sehingga masyarakat akan semakin mudah untuk memiliki mobil.
Selain untuk memenuhi kebutuhan transportasi sehari-hari, pada kalangan tertentu mobil juga mempunyai fungsi sebagai sarana untuk menyalurkan hobi. Komunitas pun bermacam-macam mulai dari mobil klasik, mobil retro, mobil offroad, dan lain sebagainya, otomatis membuat populasi mobil kian banyak beredar di jalanan Ibukota. Mobil tua yang sebelumnya terlantar alias mangkrak dan tidak terurus dapat kembali berjalan karena adanya hobi dan komunitas mobil. Akhir pekan pun menjadi berbeda suasananya karena kita jadi sering melihat mobil-mobil klasik dan unik dari berbagai komunitas yang meramaikan jalan, lebih akrab kita kenal dengan sunmori (sunday morning ride).
Dengan menjamurnya mobil baik baru maupun lama di jalanan Ibukota, otomatis jasa perawatan mobil pun ikut menjamur juga. Saat ini apabila kita perhatikan, jasa cuci mobil hampir selalu tersedia. Lazimnya jasa cuci mobil dapat dijumpai di tempat tempat seperti, sekitar komplek perumahan, sekitar area parkir, belakang perkantoran, dan persimpangan-persimpangan jalan yang lazim dilalui kendaraan. Tempat-tempat tersebut menjadi strategis dan sangat menuntungkan untuk memulai jasa cuci mobil. Saat ini masyarakat cenderung tertarik dan betah untuk singgah berlama-lama di tempat cuci mobil karena jasa dan fasilitas yang ditawarkan, di suatu tempat terdapat tempat cuci mobil yang dilengkapi café maupun lounge room, di tempat lainnya terdapat bermacam-macam jasa untuk memanjakan mobil anda seperti wash and wax, detailing, dan coating lapisan cat mobil sehingga dapat membuatnya semakin menarik. Namun tahukah anda bahwa semakin menjamurnya jasa cuci mobil dapat mengakibatkan Ibukota semakin banjir bahkan tenggelam ?
Air merupakan kebutuhan yang sangat fundamental bagi seluruh mahluk hidup di bumi. Didalam Sustainable Development Goals (SDGs) air merupakan salah satu tujuan pembangunan yang diprogramkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sehingga menyebabkan isu krisis air menjadi permasalahan global. Secara global bumi terdiri dari 71% air dan 29% daratan. Didalam tubuh manusia, air terkandung sebanyak 60% atau 70% dari berat badan manusia. Tanaman hijau yang berfungsi sebagai paru-paru kota agar dapat berfotosintesis dan tumbuh subur juga sangat membutuhkan air. Sehingga air menjadi faktor utama yang tidak dapat tergantikan bagi mahluk hidup untuk dapat melangsungkan hidupnya. Mahluk hidup dapat bertahan hidup lebih lama jika kekurangan makan, akan tetapi mahluk hidup akan segera mati apabila kekurangan air.
Dari 71% air yang terkandung di bumi, didistribusikan kembali menjadi 96,5% air laut dan 2,5% air tawar. Kemudian dari 2,5% air tawar, dibagi kembali menjadi 68,8% gletser dan es, 30,1% air didalam tanah, dan 1,3% air di permukaan tanah. (Sumber, Igor Shiklomannov 1993) Artinya perbandingan air secara global menunjukkan bahwa sumber daya air yang dapat diolah dan dimanfaatkan oleh manusia jumlahnya sangat sedikit dan sangat terbatas. Dilihat dari proses pembentukkan air tanah, terjadi ketika hujan turun dan membasahi permukaan tanah di bumi, air hujan yang turun kemudian ada yang langsung mengarah ke danau dan sungai, sebagian lagi akan terserap kedalam bumi. Air yang terserap tersebut kemudian akan melewati lapisan-lapisan tanah hingga ke zona jenuh yang kemudian menjadi air tanah. Apabila air tersebut masih belum terlalu dalam maka akan diuapkan kembali oleh tanaman yang disebut dengan proses evapotranspirasi. Sehingga air dari hujan pun sebagian besar akan kembali ke laut dan sebagian akan menguap kembali, hanya sebagian kecil yang terserap oleh bumi.
Sejak tahun 1970-an hingga saat ini, tanah di wilayah Ibukota Jakarta telah mengalami penurunan sedalam 4 meter (sumber, bbc.com). Jika diasumsikan, kedalaman 4 meter artinya setara dengan kurang lebih dua kali tinggi orang dewasa. Penurunan tanah Jakarta dimungkinkan terjadi karena sekitar 60% masyarakat Jakarta memanfaatkan air tanah untuk keperluan rumah tangga. Fungsi dari air tanah selain sebagai sumber kehidupan bagi mahluk hidup juga sebagai penopang struktur tanah. Sehingga penggunaan air tanah yang berlebihan dan secara terus menerus akan menguras air didalam tanah. Banyaknya jumlah gedung dan bangunan yang berada di permukaan tanah pun ikut memiliki andil dalam penurunan tanah karena beban dari bangunan akan mempengaruhi tanah yang berada dibawahnya. Dengan keadaan kontur tanah yang telah mengalami penurunan, kemudian akan mempengaruhi jalannya air hujan yang turun. Air hujan yang jatuh ke permukaan tanah tidak dapat langsung mengalir ke arah laut melalui sungai karena adanya cekungan-cekungan pada kontur permukaan tanah sehingga air akan tergenang, hal itulah yang menyebabkan banjir di Jakarta.
Ditinjau dari penggunaan air menurut data dari BPPT, dalam sektor rumah tangga kita memerlukan 30 liter air untuk keperluan mandi, mesin cuci sekitar 150 liter, dan cuci piring sekitar 45 liter dengan menggunakan sink. Sementara untuk mencuci mobil dengan menggunakan selang diperlukan sekitar 300 liter air untuk satu mobil, jika diasumsikan dalam sehari terdapat 20 mobil yang dicuci maka akan menghabiskan 6000 liter air. Sehingga apabila dibandingkan kebutuhan air untuk keperluan jasa cuci mobil bisa mencapai 20 kali lipat lebih kebutuhan air rumah tangga. Eksploitasi air secara terus menerus terus dilakukan karena air saat ini sangat mudah untuk didapatkan. Menurut Garret Hardin, fenomena ekspliotasi sumber daya bersama secara terus-menerus oleh individu sesuai dengan permintaan dengan tuntutan pasokan yang kemudian menimbulkan kelangkaan bahkan ketidaktersediaan serta menimbulkan dampak lingkungan disebut dengan tragedy of commons atau tragedi kepemilikan bersama. Fenomena tragedy of commons akan terus terjadi karena sumber daya air tidak hanya bermanfaat untuk kehidupan, tetapi juga karena dapat menghasilkan keuntungan.
Jika eksploitasi air secara besar-besaran terus dilakukan bukan tidak mungkin Kota Jakarta akan semakin banjir dan tenggelam. Oleh karenanya sebagai masyarakat yang peduli terhadap lingkungan hendaknya lebih bijak dalam menggunakan air. Kita tidak mungkin berhenti menggunakan air, karena air merupakan sebuah kebutuhan akan tetapi kita bisa menguranginya dengan bijak dalam pemakaian air. Sebagai pecinta otomotif terutama mobil untuk mendukung kelestarian sumber daya air bisa dilakukan dengan menyingkirkan sedikit rasa malas dan mencuci mobil secara mandiri atau apabila karena kesibukan sehingga terpaksa harus memanfaatkan jasa cuci mobil, maka cucilah mobil anda maksimal seminggu sekali serta tidak mencuci mobil apabila keadaannya belum begitu kotor. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan mengeluarkan biaya lebih mahal yakni memanfaatkan jasa cuci mobil tanpa air yakni metode cuci mobil dengan menggunakan cairan khusus sejenis wax yang jasa pencucian dapat dipanggil dan dilakukan dimana saja, dengan catatan bodi mobil tidak terkontaminasi dengan tanah. Bijak dalam menggunakan air memiliki dampak yang sangat penting untuk kehidupan seluruh mahluk hidup, karena lingkungan tempat kita tinggal harus tetap lestari baik untuk hari ini dan untuk generasi-generasi selanjutnya.
Advertisement