TOBAT yang Sesungguhnya...
Tobat pada dasarnya mempunyai sebab-sebab, bagian-bagian yang spesifik dengan struktur tertib, yang menggugah kesadaran hati nurani dari kealpaan seorang hamba.
Introspeksi diri akan keburukan perilaku sampai pada hal-hal yang berkaitan dengan etika batin di hadapan al-Haq.
Tobat identik dengan "pintu" Allah, dImana setiap hamba berhak mengetuknya, seburuk apa pun perbuatan yang dilakukan.
Tobat berarti kembali dari perbuatan-perbuatan tercela menuju pada tingkah laku terpuji dalam syariat.
Karenanya, tobat merupakan tahap awal bagi penempuh jalan spiritual. Para penempuh jalan tobat, telah melepaskan diri dari ikatan kemaksiatan menuju shirathal mustaqim... berharap sampai pada keabadian hakiki, sebagaimana petunjuk al-Qur'an dan Sunnah Rasul-Nya.
"Penyesalan itulah tobat," kata Nabi SAW, sebagaimana riwayat Ibnu Mas'ud ra (bisa dijumpai dalam Musnad-nya Imam Ahmad ra).
Tobat dianggap sah jika memenuhi 3 (tiga) syarat: menyesal atas dosa-dosanya, menyadarinya, dan tidak mengulanginya.
Pintu tobat itu dibuka-Nya saban waktu, non stop 24 jam sehari semalam... dan akan ditutup-Nya saat sakaratul maut tiba...
Semua berpulang pada kita, siap memasuki "pintu" tobat, atau bahkan menutup diri dari "pintu" tobat-Nya... Pilihan ada pada kita...
Wallahu A'lam...*
Ady Amar, pemerhati sosial dan keagamaan, tinggal di Surabaya
Advertisement