Tetap Eksis Berantas Hama Saat Menjalankan Ibadah Puasa
Musim tanam padi sudah berlangsung 1 bulan yang lalu secara serentak di beberapa daerah di Kabupaten Kediri, salah satunya lahan pertanian yang ada di Desa Juwet Kecamatan Kunjang. Lahan seluas sekitar 2,6 hektar tersebut diindikasikan terkena hama padi oleh Mantri Pertanian Kecamatan Kunjang 2 hari yang lalu, sabtu (10/06/2017)
Lahan pertanian milik Mohammad Yusril , Ahmad Yunus dan Zulkarnain tersebut, berada diantara lahan pertanian milik petani lainnya sekitar 11,8 hektar. Desa Juwet pada bulan nopember tahun lalu, mendapat hibah berupa obat-obatan anti hama padi dan jagung, dari Pemerintah Pusat, dan sampai sekarang baru digunakan untuk penyemprotan lahan pertanian yang terindikasi diserang oleh hama padi.
"Bantuan tenaga dari Koramil akan terus berlangsung hingga tanaman padi dinyatakan sudah bebas dari hama" kata Danramil Kunjang Kapten Sunarjo. Koramil 23/Kunjang bersama kelompok tani Sekar Asih yang ada di Desa Juwet, melakukan penyemprotan di lahan pertanian yang terindikasi diserang hama padi. Penyemprotan itu sendiri dilakukan secara sporadis dari tepi batas areal lahan, perlahan-lahan bergeser dari arah utara ke selatan, untuk menghindari tertularnya tanaman padi lainnya oleh hama padi. "Bila obat-obatan ini tidak mencukupi, nanti kita coba melobi ke kelompok tani lainnya, karena hibah obat hama dari Pemerintah Pusat ke Kecamatan Kunjang, ada 4 desa" sambung Kapten Inf Sunarjo.
Dari keterangan Mantri Pertanian setempat, diduga jenis hama padi yang menyerang lahan pertanian tersebut, adala Hawar. Hawar Bakteri (HB) atau Hawar Daun Bakteri (HDB) merupakan penyakit yang dapat menginfeksi bibit dan tanaman tua. Tanaman yang terinfeksi kehilangan areal daun dan menghasilkan gabah yang lebih sedikit dan hampa. Pada pembibitan, daun yang terinfeksi berubah hijau keabu-abuan menggulung dan akhirnya mati.
Advertisement