Terima Kasih Pak Sby, Telah Temui Kami
Suraji seorang petani kelapa dari Wonosobo mengucapkan terima kasih, atas kehadiran pak SBY di Wonosobo. Ia datang karena mendengar pak SBY berada di Wonosobo. Ia mengeluhkan nasib petani kelapa. Menurutnya, penurunan harga jual kelapa dari yang dulunya saat era SBY masih menjabat sebagai Presiden lebih baik. Harga kelapa mencapai Rp. 2.500 - Rp. 5.000. Sedngkan kini menjadi sekitar Rp. 700 - Rp. 800 membuat para petani kelapa mengalami penurunan pendapatan.
Pertemuan tertib, hangat dengan masyarakat antara Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Senin (29/10/2018). Acara tersebut berlangsung di Ballroom Hotel Kresna Wonosobo. SBY didampingi Ani Yudhoyono istri tercinta, tiba di lokasi acara pukul 10.00 WIB.
Peserta yang hadir lebih 700 orang. Diantara yang hadir, antara lain tokoh masyarakat, para kiyai/ulama, dan masyarakat umum lainnya. Hadir juga Caleg DPR RI, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota dari Partai Demokrat. Sebelum kata sambutan SBY menyampaikan turut berbelasungkawa dan meminta tokoh agama Islam untuk mendo’akan bagi penumpang pesawat Lion Air dan keluarga korban.
Menanggapi persoalan yang disampaikan Suraji. SBY menjelaskan ada dua kemungkinan. Pertama, kemungkinan masyarakat kita sudah tidak lagi menggunakan kelapa, kedua akibat daya beli masyarakat yang menurun.
Daya beli berkaitan erat dengan uang beredar ditengah masyarakat. Kebijakan ini berkaitan dengan program pro rakyat. Sedangkan penyebab penurunan daya beli, ini SBY meminta pemerintah untuk dapat memberikan solusi.
"Apapun penyebabnya, pemerintah harus bisa menjelaskan dan berikan solusi," kata SBY.
SBY juga menceritakan kisah romantis dengan ibu Ani Yudhoyono. SBY mengaku, Wonosobo adalah lokasi wisata pertamanya saat pertama kali penjajakan mengenal Ani Yudhoyono dan keluarga besar Alm Sarwo Edhie Wibowo.
"Cinta bersemi berawal dari Wonosobo", kata SBY sembari diikuti gemuruh tepuk tangan peserta yang hadir.
SBY dalam kesempatan itu mengingatkan dan mengajak para caleg PD untuk tidak banyak membuat janji yang tidak bisa ditepati.
"Jangan banyak janji-janji, tidak itu yang dibutuhkan rakyat, rakyat itu cuma butuh bukti, Stop Berjanji, Giliran Rakyat Bicara, Dengarkan!" tegas SBY.
SBY mencontohkan, pada 10 tahun masa jabatannya ia tidak mau banyak berjanji.
"Saya tidak berjanji yang muluk-muluk, tapi berkat pertolongan Allah SWT, banyak program yang dapat diselesaikan, hutang IMF dapat dilunasi, program pro rakyat dapat berjalan dengan baik dan dirasakan manfaatnya oleh rakyat", kata SBY.
SBY menyampaikan banyak terimakasih kepada seluruh elemen masyarakat yang hadir dalam pertemuan tersebut. Dan mengajak untuk bersama-sama berbuat untuk kebaikan bangsa dan negara.
Advertisement