Teladan Kepemimpinan Sby: Mendengarkan Keluh Kisah Masyarakat
Manusia diamanahi oleh Yang Maha Pencita dua teliga untuk mendengar. Yang terletak disisi kanan dan kiri dari kepala. Beserta mata berada didepan dan organ lainnya yang berpasangan kecuali mulut dengan lidah berada dalam rongga mulut. Makna ini menjadi bagian tak terpisahkan dan sikap dan sifat seorang Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ketua Umum Partai Demokrat (PD) SBY dan Presiden RI keenam didampingi oleh Ibu Ani Yudhoyono tiba di Yogyakarta, Sabtu (27/10/2018) sore. Turut serta beberapa orang pengurus DPP PD dan Ketua KPP PD Edhie Baskoro Yudhoyono.
Kehadiran SBY di Yogyakarta merupakan rangkaian silaturahmi PD dalam mendengarkan aspirasi rakyat. Kegiatan bertemakan "Stop Berjanji, Dengarkan Rakyat Bicara". Sebuah pesan integritas dan moral untuk pemimpin dimanapun. Apakah pemimpin ditingkatan RT sampai dengan Presiden. Termasuk para politisi, akademisi, termasuk penulis yang masyarakat biasa.
Menggunakan batik sebagai bentuk sikap mendukung batik sebagai bagian hiratage Indonesia, SBY dan rombongan tiba di rumah Joglo, Jalan Rotowijayan, Kecamatan Keraton, Yogyakarta. Masyarakat tumplek dan bahagia menyambut SBY dan rombongan dengan iringan Sholawat Thola'al Badru yang dibawakan oleh sejumlah ibu-ibu setempat.
Acara yang dimulai dengan santap malam bersama, dilanjutkan dengan mendengarkan aspirasi masyarakat. Diantara masyarakat yang hadir terdapat perwakilan tenaga pendidik, buruh, petani garam, penyandang disabilitas, lansia, dan kelompok masyarakat lainnya.
Salah seorang dari kelompok lansia yang berkesempatan hadir menyampaikan keluhannya atas akses layanan kesehatan yang ia alami. Menurut ibu Sri Puji Astuti, saat ini dana bantuan untuk lansia tidak sebanyak sebelumnya. Dari dulunya Rp 1.200.000 kini dana bantuan lansia menjadi Rp 740.000.
"Kami lansia berharap pak, semoga jumlah dana bantuan dan pelayanan kesehatan terhadap lansia bisa dikembalikan seperti dulu lagi", pintanya.
Mendengar persoalan ini dan juga beberapa aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat dari berbagai elemen. SBY mencatat persoalan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia dan akan disampaikan kepada pemangku kepentingan. Termasuk anggota Dewan dari Partai Demokrat dan calon anggota Dewan pemilu 2019.
SBY mengatakan esensi dari pembangunan adalah untuk kesejahteraan rakyat. Kesejahteraan yang utuh dari dari sisi lahir, dan bathin. Keamanan yang stabil, pemenuhan hak dasar masyarakat dan tidak mengurangi hak masyarakat miskin. Indikator lainnya adalah ekonomi sektor rill yang bergerak dengan daya beli masyarakat meningkat.
Kemudian pembangunan infrastruktur yang sejalan dengan konektivitas dan mempercepat mobilitas masyarakat, sekaligus berwawasan lingkungan. Infrastruktur yang tidak sekedar ada dan manfaatnya tidak berdampak kepada kesejahteraan masyarakat.
Memimpin adalah kemauan mendengar secara empati, langsung, dan menjadi bagian dari perbaikan kinerja bernegara. Pemimpin hadir dalam denyut kehidupan masyarakat dan terlibat menyelesaikan persoalan demi persoalan.
Karena kekuasaan adalah bagian alat bagi pemimpin untuk mensejahterakan kehidupan masyarakatnya.
Advertisement