Semangat Inovasi dan Standar Kunci Kemajuan UMKM
29/8/2017
Jakarta-wapresri.go.id. Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan semangat berinovasi dan standarisasi di butuhkan untuk kemajuan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMK).
Hal itu ia sampaikan dalam keynotespeech-nya pada Forum Solusi Ekonomi Indonesia di Grand studio MetroTV Lt.3, Kedoya, Jakarta Barat, Selasa, 29/8.
“Yang dibutuhkan suatu semangat Inovatif dan standar. “Kita tidak patuh kepada standard, perusahaan perusahaan besar tentu harus menerima komponen komponen ataupun bahan baku dari usaha kecil selama itu standard,” ujarnya
Lebih lanjut Wapres mengungkapkan bahwa parameter kemajuan suatu bangsa banyak ukurannya namun yang paling menonjol dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan-ketimpangan yang di kemas dalam suatu angka-angka.
“Apabila kita bicara kemajuan yang adil pasti kita bicara di bidang usaha karena kemajuan suatu negara banyak ukurannya; apa ukurannya dari sosial, politik, ekonomi, dan sebagainya. Tetapi yang paling menonjol ukuran-ukuran ekonomi, bagaimana pertumbuhannya, bagaimana gini rasionya bagaimana angka-angka yang selau jadi bahagian daripada batas-batas ekonomi,” ungkapnya.
Untuk kemajuan bangsa, Wapres mengajak forum ini fokus membahas bagaimana pengusaha kecil seperti UMKM dan pengusaha besar dapat maju bersama-sama untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan sebagaimana dalam salah satu tujuan negara yaitu mencapai masyarakat yang adi dan makmur.
“Karena itulah maka kita hadir disini untuk membicarakan bagaimana kerjasama pengusaha kecil dan pengusaha besar,”tuturnya.
Wapres juga mengkritisi upaya mendorong usaha kecil melalui banyaknya hasil seminar bahkan sudah ditangani 30 tahun oleh Kementerian Koperasi dan UKM namun belum memperoleh hasil yang maksimal sama seperti yang terjadi di banyak negara.
“Tingkat kemajuan pengusaha besar dan tingkat kemajuan pengusaha kecil walaupun dia banyak tetapi tingkat pertumbuhannya itu selalu berbeda, dua-duanya kita butuhkan, kita butuh pengusaa besar untuk meningkatkan pertumbuhan, tetapi kita butuh pengusaha UMKM untuk memberikan pendapatan kepad golongan menengah agar timbul pemerataan ekonomi,” terangnya.
Sebelumnya ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Muliaman D Hadad melaporkan bahwa Forum Solusi Ekonomi Indonesia mengangkat tema Mengembalikan Kejayaan Industri Berbasis UMKM yang disarkan pada keinginan bersama untuk membangun sinergi yang lebih kuat antara UMKM dengan industri.
“Kita ingin meningkatkan potensi dan daya saing UMKM sehingga dapat menjadi tulang punggung bagi pemerataan ekonomi,” ucapnya.
Muliaman menambahkan bahwa UMKM identik dengan ekonomi kerakyatan yang jumlahnya mencapai 99% atau sekitar 54 juta dari total perusahaan yang ada 99 persen. UMKM sampai saat inipun menjadi sektor yang sangat strategis, dalam perjalannya seperti yang kita saksikan dalam dua atau tiga dekade ini, ia dapat menjadi jaring pengaman sosial,”imbuhnya.
Seminar yang di gelar oleh Fokus Group (FG) UMKM dan Koperasi, FG Industri dan FG Pangan dan Pertanian Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) untuk mengetahui peluang kemitraan antara Usaha/Industri Sedang dan Besar dengan UMKM/IKM untuk pengembangan UMKM kedepan.
Acara ini menghadirkan 150 Peserta dari pelaku UMKM, Asosiasi, Kementerian, Perguruan Tinggi, Dunia Usaha, Perbankan dengan narasumber Menko Perekonomian, Menteri Industri, Sekretaris Menteri UKM, Panelis Tim ISEI : Prof Ina Primiana, Prof. Ari Kuncoro, Prof Bayu Krishnamurti.
Dalam acara tersebut Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wakil Presiden Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Ekonomi dan Keuangan Wijayanto Samirin, Tim Ahli Wakil Presiden Sofyan Wanandi. Tim Ahli Wakil Presiden Muhammad Iksan, Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Komunikasi dan Informasi Husein Abdulah (KIP-Setwapres).
Advertisement