Rakor Sinkronisasi Objek TMMD Di Mojo Kediri
Planning TMMD untuk tahun depan atau tepatnya tahun 2018 mendatang, sudah dibahas untuk pengajuan tahun ini, dan rapat koordinasi terbatas juga dilakukan hari ini, terutama dengan aparat pemerintah setempat, dari level desa hingga kecamatan. Rapat koordinasi tersebut dipimpin langsung Kasdim Kediri, Mayor Inf Joni Morwantoto didampingi Pasi Ter Kodim Kediri, kapten Inf Warsito dan Danramil Mojo, Kapten Inf Mujiono, rabu (17/05/2017)
“Objek TMMD kalau bisa lebih terfous pada kebutuhan warga setempat, mungkin bisa sarana transportasi, mungkin juga bisa sarana ibadah, atau lainnya, yang penting benar-benar dibutuhkan warga setempat. Kalau kita tilik geografis Desa Blimbing, sangat luas dan mayoritas masih berupa hutan, tetapi untuk objek pembangunan, bisa lebih diutamakan percepatan akses,” kata Camat Mojo ,Sukemi.
Kepala Desa Blimbing ,Sugito menambahkan, jalan utama saat ini yang biasa digunakan warga sangat jauh ,bahkan relatif boros bbm. Perlu ada jalan alternatif untuk mempercepat jalan yang bisa digunakan warga sekitar. Kepala Desa Jugo, Yudianto, juga sepakat bila dibangun jembatan antara Desa Blimbing dengan Desa Jugo, bila ada hal-hal terkait permasalahan akses menuju lokasi jembatan, pihaknya bersedia membantu semaksimal mungkin, dan tentu ada batasan-batasannya.
“Kita sudah lakukan tinjau lokasi barusan bersama bapak kepala desa, dari situ kita kembagkan, dari situ juga kita pikirkan apa yang ada disekitar lokasi. Respon warga sekitar tertuju akses jalan tembus, tentunya perlu kita kaji lebih dalam terutama jarak tempuh umumnya warga disini. Untuk pembangunan jembatan juga sangat perlu, terutama Desa Blimbing ini. Karena lokasi desa Blimbing agak terpisah dari akses utama yang ada di Kecamatan Mojo, alangkah baiknya kita tembuskan jembatan alternatif yang menghubungkan Desa jugo,” jelas Mayor Inf Joni Morwantoto.
Kapten Inf Mujiono menggambarkan kondisi real dari warga sekitar terutama saat beraktifitas sehari-hari. Dari sudut profesi, mayoritas warga Desa Blimbing dan Jugo adalah petani, dan dilihat dari sisi itu, bisa ditinjau ulang untuk pembangunan sektor transportasi yang membantu kelancaran transaksi hasil bumi pertanian.
Advertisement