Pembinaan Usia Dini Lewat Pengenalan Luas Tentang Pancasila
Di masa-masa pertumbuhan, terutama di usia dini, SD Kristen St.Maria mengadakan program ‘Aku Cinta Indonesia” lewat pemaparan yang disesuaikan dengan pandangan anak-anak yang masih duduk dibangku sekolah SD. Bati Tuud Koramil 11/Pare, Pelda Yosep menyampaikan pandangannya seputar Pancasila kepada siswa/siswi yang duduk di kelas 3 dan 4 SD di aula SD Kristen St.Maria, kamis (20/07/2017)
Diawal pemaparannya, Pelda Yosep menjelaskan seputar sila-sila yang termuat dalam Pancasila, dari sila pertama hingga sila kelima. Selanjutnya, Pelda Yosep menjelaskan secara singkat butir-butir tiap sila ,sekaligus penjelasan secara luas dalam setiap itemnya.
“Dalam sila pertama, termuat butir pertama Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Butir kedua, manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab,” kata Pelda Yosep.
Lanjutnya,”butir kesatu dan kedua sangat berhubungan dengan sekali dengan keyakinan adik-adik serta orang tua adik-adik. Kalau yang Islam wajib beribadah ke Masjid, kalau yang Kristen wajib beribadah ke Gereja, kalau yang Hindu wajib beribadah ke Pura, kalau yang Budha wajib beribadah ke Vihara. Orang beragama pasti ia memiliki keyakinan terhadap adanya kekuasaan tertinggi diatas segala-galanya, yaitu Tuhan, dan Tuhan inilah yang menciptakan bumi dan seisinya.”
“Dalam butir ketiga ,mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Butir keempat, membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,” sambung Pelda Yosep.
Lanjutnya, “Jadi adik-adik harus menghargai dan menghormati keyakinan teman-teman, saudara atau tetangga sekitar yang berbeda-beda. Menghargai dan menghormati keyakinan orang lain, sangat penting untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Teman yang berbeda keyakinan ,kita gandeng tangan bersama, saudara yang berbeda keyakinan ,kita duduk bersama, tetangga yang berbeda keyakinan bersalam-salaman.”
Advertisement