Optimalkan Hasil Panen, Babinsa Koramil Puri Dampingi Poktan Di Dua Desa
MOJOKERTO. Dalam upaya mewujudkan swasembada pangan di wilayah, Koramil 0815/04 Puri Kodim 0815 Mojokerto melalui Para Babinsa melakukan pendampingan ketahanan pangan terhadap kelompok tani (Poktan) di dua desa.
Di lokasi pertama, yakni Desa Puri, pendampingan dilakukan Babinsa setempat Peltu Tri Pemilu dalam pengairan dan penyiangan tanaman padi secara manual di lahan milik Inu, Poktan Sido Rukun, Desa Puri Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (28/06/2018).
Di lahan seluas 1,5 hektar tersebut, yang ditanami jenis padi varietas Ciherang, pengairan dilakukan dengan menggunakan satu unit diesel pompa air. Pemanfaatan diesel pompa air ini pada pengairan sawah tersebut dimaksudkan untuk memenuhi pasokan air karena dalam dua bulan terakhir curah hujan mulai langka yang berakibat menurunnya debit air pada irigasi pertanian, ungkap Peltu Tri Pemilu.
Masih di wilayah Kecamatan Puri, pendampingan ketahanan pangan berupa penyiangan tanaman padi, juga berlangsung di Dusun Sumber Tugu Desa Tangunan. Di lokasi kedua ini, pendampingan dilakukan Babinsa setempat Sertu Suwandi, Jum’at (29/06/2018).
Di lahan seluas 0,8 hektar milik Sandiman, Poktan Tani Makmur 2, yang ditanami jenis padi varietas Ciherang, penyiangan rumput liar atau gulma dilakukan secara manual dengan cara mencabut langsung rumput yang tumbuh di sekitar batang padi yang dikerjakan oleh buruh tani dengan didampingi Babinsa setempat.
Seperti kita ketahui bersama, keberadaan rumput liar atau gulma merupakan salah satu kendala bagi para petani padi dalam memperoleh hasil panen yang optimal, karena sangat mengganggu tanaman padi dalam penyerapan unsur hara, air maupun cahaya, terlebih saat tanaman padi dalam masa pertumbuhan hingga pematangan.
Menurut Sertu Suwandi, penyiangan dapat dilakukan dengan manual dengan tangan langsung atau dengan alat gasruk. Penggunaan alat gasruk lebih ekonomis dan hemat tenaga kerja dibandingkan penyiangan secara manual, terangnya.
Penyiangan ini dapat dilakukan saat tanaman padi berumur 10 hingga 15 hari dan diulangi secara berkala 10 hingga 25 hari kemudian, saat kondisi tanah macak-macak (setengah becek) dengan ketinggian air antara 2 hingga 3 cm. Berbeda bila penyiangan dilakukan setelah pemupukan maka dapat membantu membenamkan pupuk dalam tanah sehingga penggunaan pupuk lebih efisien terserap akar tanaman padi, tambahnya.
Advertisement