Ojek Non Android Menatap Rejeki Pembangunan Jalan Baru Tmmd
BATANG – Tarmian (63), tampak kiri foto, warga Desa Adinuso Rt. 3 Rw. 1 Kecamatan Subah, separuh hidup di atas jok motor sebagai tukang ojek manual. Kini ojek online kemungkinan akan menggusur keberadaan ojek manual dari peredaran melalui perkembangan teknologi.
Namun ia dan rekan-rekannya tetap optimis bertahan karena melayani pelanggan yang akan memasuki wilayah pelosok pedesaan seperti desa sasaran TMMD Reguler 103 Kodim 0736 Batang, Desa Durenombo Kecamatan Subah. Mungkin jika masih di pusat Kota Batang yang jauhnya 19 Km 28 menit dari Adinuso, existensi mereka mungkin tergerus ojek android.
Kini dengan uang muka 500 ribu saja orang sudah bisa punya motor sendiri dan tukang ojeknya juga makin banyak. Namun walaupun mulai banyak kehilangan pelanggan, asa mereka terkait jalan baru penghubung antar dusun/desa/kecamatan, tentunya juga menjadi harapan bagi mereka mendapatkan pelanggan baru. Diketahui akses yang sedang dibangun menghubungkan Desa Durenombo-Dusun Durensari-Desa/Kecamatan Pecalungan sepanjang 3,7 Km dan diaspal sepanjang 2,3 Km. Mungkin para pemuda akan mempunyai banyak motor, namun para orang tua yang mau ke pasar menjual hasil bumi, orderan mengantar anak sekolah, suruhan mengangkut padi ke rice mill dan lainnya, tetap dinantikan sebagai sumber pendapatan mereka.
Tarmian memang tak terlalu paham seperti apa itu android, bagaimana mengoperasionalkannya dan dampak yang bisa berimbas pada ojek konvensional seperti dia dan rekannya, hanya melayani SMS atau telepon. Dia yang juga buruh serabutan mengaku kepada Serda Muchibin, Babinsa Koramil 12 Tulis Kodim Batang, bahwa estimasi penghasilan hariannya sebagai ojek antara 20-40 ribu rupiah.
Namun ojek di pangkalan tetap optimis menatap masa depan dengan jalan yang sedang dibangun, karena jalan itu nanti akan menjadi ladang dalam pencarian rejeki baru. (Aan)
Advertisement