Mencari Api di Neraka
Ini kisah Bahlul... Ya, namanya Bahlul... Seorang hamba Allah yang "bodoh" tapi bijak...
Suatu hari, Bahlul bertemu dengan Khalifah Harun al-Rasyid. Tanya Khalifah, "Dari mana kamu, Bahlul, kok keadaanmu tampak awut-awutan?"
"Dari neraka," tukas Bahlul sekenanya. Khalifah kaget, dan kemudian bertanya lagi, "Apa yang kau lakukan di sana?"
Bahlul menjawab, "Aku perlu api, lalu aku pergi ke neraka untuk meminta api dari mereka. Tapi, malaikat yang berjaga disana berkata, "Kami tak punya api disini."
Tentu aku bertanya pada malaikat penjaga itu, "Bagaimana mungkin? Bukankah neraka adalah tempat api."
"Kuberitahu kamu ya," sergah malaikat, "Di sini sungguh tidak ada api. Setiap orang membawa apinya sendiri-sendiri ketika datang ke sini."
Dalam keadaan terpana, Khalifah Harun al-Rasyid, bertanya lagi, "Katakan, Bahlul, apa yang harus kulakukan agar aku tak membawa api ke sana?"
Bahlul, si bodoh tapi bijak, berlari meninggalkan Khalifah, sambil berteriak, "Berbuat adil... berbuat adil... berbuat adil."
***
Kisah-kisah Sufistik terkadang absurd, tapi punya substansi yang bisa diambil sebagai pelajaran, meski terkadang diselingi humor...
Kisah "Bahlul" di atas menggunakan bahasa metafora, sehingga kata atau kalimat yang ada penuh dengan perumpamaan...
Tentu tidak untuk diperdebatkan, "masa orang bisa ke neraka", misal. Tapi lebih pada makna yang dikandungnya, yang bisa jadi bahan renungan dan evaluasi diri... Wallahu A'lam...*
Ady Amar, pemerhati sosial dan keagamaan, tinggal di Surabaya.
Advertisement