Menaati Perintah IBU, Berbuah Jubah NABI SAW....#2
Adalah Uways al-Qarni, tokoh yang kisahnya pada kesempatan ini akan kita bincangkan...
Uways al-Qari, sebagaimana ditunjukkan namanya, berasal dari sebuah desa di Qaran, Yaman...
Meminta izin pada ibunya untuk menemui Rasulullah. Ibunya berkata, "Engkau kuizinkan pergi, lekaslah temui dia, dan segeralah pulang...
Jika Rasulullah di rumah, engkau boleh bertemu dengannya. Jika engkau tidak bertemu di rumahnya, maka segeralah pulang."
Uways berjalan kaki selama tiga bulan dari Yaman ke Madinah. Akhirnya, sampailah Uways di rumah Rasulullah, dan mengetuk pintunya.
Aisyah r.a., ummul mukminin, istri kinasih baginda Rasul menjawabnya, "Rasulullah tidak di rumah, beliau ada di masjid."
Memegang janji pada ibunya, Uways berkata, "Tolong sampaikan salamku pada Rasulullah. Mohon disampaikan kepadanya, bahwa Uways datang dari Yaman. Karena tidak mendapati beliau di rumah, akan langsung kembali ke Yaman. Sebab ibunya tidak mengizinkannya menemui Rasulullah, sekalipun di masjid."
Sepulang Rasulullah dari masjid, beliau melihat kemilau cahaya Uways di depan rumahnya...
Aisyah r.a. memberitahu beliau tentang kedatangan Uways, dan menyampaikan salamnya. Rasulullah, sambil menengadahkan wajahnya ke Yaman, dan berujar, "Bau harum sahabat Uways ini sampai di sini."
Para sahabat yang mendengar kisah itu, bertanya, "Jika Uways sahabatmu ya Rasul, kenapa dia tidak menunggumu barang sebentar?" Rasul menjawab, "Dia sedang merawat ibunya."
Rasulullah tahu bahwa ia tidak akan bertemu Uways di dunia ini. Rasul berujar, "Uways akan datang lagi suatu saat nanti ke Madinah, tetapi dia tidak akan bertemu denganku. Sebab saat itu aku sudah kembali pada Rabbku."
Beliau mewasiatkan, jika Uways datang suatu saat nanti ke Madinah, berikan jubahku ini padanya. Mintakan agar dia mendoakan ummatku...
Beliau juga memberikan ciri Uways, bahwa di salah satu tangannya ada tanda belang dari tangan yang satunya.
Pada zaman Khalifah Umar bin Khaththab r.a., serombongan orang dari Yaman berkunjung ke Madinah. Umar dan Ali r.a. bertanya pada mereka, "Apakah di antara anggota rombongan ada orang alim, yang bernama Uways dari Qaran?"
Rombongan orang Yaman itu tak mengenal si alim Uways, tetapi mereka menunjuk seorang penunggang unta dari Qaran yang lebih suka menyendiri, lebih suka menghabiskan waktunya untuk beribadah, dan menyendiri bersama untanya.
Umar dan Ali r.a. kemudian mendekati Uways, mengucap salam kepadanya, menyalaminya, menyampaikan salam dari Nabi, dan memberikan jubah Nabi SAW.
Akan tetapi, Uways enggan menerimanya. "Pasti telah terjadi kesalahan," ujarnya, dengan maksud menyembunyikan identitasnya.
Namun, melihat tanda belang di salah satu tangannya, Umar dan Ali r.a. berujar, "Engkau adalah orang alim yang disebutkan Rasulullah, sebab beliau memberitahu kami tanda belang di tanganmu itu."
Mereka juga menyampaikan permintaan Rasulullah agar ia mau mendoakan ummat Muhammad SAW.
Selanjutnya, Uways menerima jubah Nabi itu, dan menutupkan jubah itu di wajahnya sambil menciumnya. Dia minta ditinggalkan sendirian barang sebentar...
Sesudah Umar dan Ali r.a., meninggalkannya, Uways kemudian memenuhi permintaan itu... Uways memegang jubah itu dan berdoa, "Ya Allah, jubah ini milik Rasul Kekasih-Mu... Beliau menghadiahkannya padaku, tetapi aku berjanji menolak untuk memakainya, kecuali jika Engkau mengampuni ummat Muhammad SAW." ...
Sungguh merupakan doa kebaikan yang dipanjatkan Uways.
Rombongan dari Yaman yang datang ke Madinah itu, tidak mengetahui jika ada orang alim bersama mereka... Orang alim yang doanya makbul...
Uways menjadi arketip yang tak dikenal, dan merahasiakan dirinya dari orang lain...
Seorang yang Menaati Perintah IBUnya, dan karenanya Mendapat Hadiah Jubah Rasulullah SAW....
Subhanallah...*
Ady Amar, pemerhati sosial dan keagamaan, tinggal di Surabaya
Advertisement