Mediasi Wali Murid Mendorong Efektifitas Belajar Mengajar
Di masa pengenalan lingkungan sekolah ini, SMAN 1 Pare mengundang seluruh wali murid dari siswa/siswi yang baru saja menginjakkan kakinya di jenjang pendidikan strata SMA. Drs. M.Roziq selaku kepala sekolah SMAN 1 Pare mengajak para wali murid untuk bermediasi dalam memajukan siswa/siswi yang masih berstatus baru, dan acara ini juga dihadiri Danramil Pare, kapten Arh Ajir serta Kapolsek Pare, AKP Mustakim, rabu (19/07/2017)
Diawal mediasi, Drs.M.Roziq mengatakan,” Anak didik kami adalah anak kami di ruang lingkup sekolah, dan kami juga menganggapknya sebagai anak kami. Jadi, bila disekolah, anak-anak bapak ibu adalah anak kami, dan ketika di rumah, kemabali lagi semula, yaitu anak-anak bapak ibu. Disini kami mendidik dan dirumah giliran bapak ibu yang mendidik. Kita harus kompak dan kerjasama, agar anak-anak kita menjadi generasi penerus yang berkualitas dan berkuantitas.”
Usai Drs.M.Roziq menyampaikan pandangannya, giliran Kapten Arh Ajir dan AKP Mustakim menyampaikan pandangannya, sesuai latarbelakangnya masing-masing. Sebelum tiba gilirannya, terlebih dahulu Drs.M.Roziq memperkenalkan Danramil pare dan Kapolsek Pare kepada wali murid yang hadir di halaman SMAN 1 Pare ini.
“Bapak ibu harus mengawasi setiap anak-anaknya, jangan dikira narkoba tidak bisa masuk ke kalangan pelajar. Peredaran narkoba saat ini sangat meresahkan dan sangat membahayakan bagi generasi muda kita. Saya mohon dengan hormat, bapak ibu untuk mencermati kejanggalan-kejanggalan pada diri anak-anak, apabila ada kemungkinan mengkonsumsi narkoba. Saya juga menghimbau, agar bapak ibu secara jeli mendidik anak-anaknya agar menjauhi apa yang namanya narkoba,” tutur AKP Mustakim.
Dalam pandangan yang berbeda, Kapten Arh Ajir mengatakan,” Kita boleh berbeda, karena memang sejak dulu sudah ada perbedaan. Tetapi perbedaan latarbelakang anak-anak bukan jurang pemisah untuk bersatu. Saat ini mulai tumbuh berkembang di berbagai media sosial ocehan-ocehan atau ajakan-ajakan yang mengarah pada pandangan radikal. Saya menghimbau kepada bapak ibu, untuk mengawasi anak-anaknya agar tidak ikut-ikutan mengupdate sembarangan, apalagi pada konten-konten yang berbau provokatif. Kita tidak boleh kalah dengan oknum-oknum yang mengusung bendera radikalisme, kita harus lawan. Generasi kita adalah generasi emas, jangan sampai sekalipun generasi emas ini sempat menikmati kondisi yang sudah terjadi di kawasan timur tengah. Bapak ibu juga saya harap mendidik nilai-nilai agama yang benar ,agar tidak terbelokan oleh doktrin-doktrin yang menyesatkan.”
Advertisement