Kapendam Jaya: Tmmd Tigaraksa Terus Berikan Penyuluhan Di Sekolah
Di akhir waktu TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), Kodim 0510/Tigaraksa terus melakukan road show ke sejumlah sekolah tingkat atas (SLTA) di Kabupaten Tangerang.
SLTA menjadi sasaran pokok dari Satgas non fisik TMMD Kodim Tigaraksa yang berisi gabungan para penyuluh dari TNI, Polri, Pemda, Kementrian, Tokoh Agama, para Pakar berbagai ilmu termasuk dari Kampus/Perguruan Tinggi.
Menurut Wakapendam Jaya Letkol Kav Antonius Totok yang mewakili Kapendam Jaya dalam siaran pers, Selasa (6/8), menjelaskan, pelajar SLTA adalah generasi penerus yang rentan terhadap pengaruh negatif kemajuan jaman. "Generasi muda harus kuat ilmu dan mentalnya, sehingga diharapkan mampu meneruskan perjuangan mencapai cita-cita bangsa, adil dan makmur," sebut Totok.
Kuat ilmu dan mental, dijelaskan Totok sebagai kondisi generasi muda yang mempunyai ilmu yang banyak dengan dibentengi nilai-nilai nasionalisme kebangsaan yang kuat. "Generasi muda harus banyak ilmu dan kuat semangat kebangsaannya, sehingga tidak mudah terpengaruh budaya asing yang bisa memecah belah semangat persatuan dan kesatuan bangsa," lanjutnya.
Untuk itu, tambah Totok, sejak dini, generasi muda harus dibekali pengetahuan dari beragam ilmu dan keterampilan serta hukum yang berlaku. "Satgas TMMD non fisik secara road show ke sekolah-sekolah memberikan sosialisasi diantaranya tentang bela negara, undang-undang ITE, menggunakan media sosial secara cerdas dan lingkungan, masih banyak bidang yang lainnnya," ujar Totok.
Totok kemudian merinci beberapa kegiatan Satgas TMMD non fisik pada Senin (5/8).
"Di SMA 8, tim memberikan materi gaya hidup ramah lingkungan dengan mengurangi penggunaan sampah plastik yang disampaikan Akademisi Pradita Institute," papar Totok.
Di sekolah yang sama, lanjut Totok diberikan materi bela negara. "Bele negara tidak identik dengan angkat senjata dan perang, tetapi menjadi pelajar yang berprestasi tanpa terlibat dalam kenakalan remaja, apalagi masalah hukum, itu juga bagian dari bela negara," ujar Totok.
"Tim juga memberikan edukasi tentang cerdas bermedia sosial, sehingga bisa terhindar dari hoaks dan jeratan UU ITE," tutup Totok.
Advertisement