Gebyar Upacara Padiksan Di Bumi Kediri
Danramil Pagu, Kapten Inf Tafsir ,Kapolsek Kayen Kidul, AKP Setijo Budi dan Camat Kayen Kidul, Teguh Kuncahyo bersama ribuan umat Hindu yang berdomisili di seluruh Kota dan Kabupaten Kediri, merayakan pelantikan pendeta baru atau sulinggih di Desa Bangsongan Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri. Upacara padiksan yang berlangsung 2 hari berturut-turut dan berakhir kemarin, merupakan upacara penyucian dari seorang pemangku ke sulinggih, yaitu rohaniawan Hindu, dan acara ini sudah berlangsung sejak dulu hingga saat ini di Kediri, senin (10/07/2017)
Beragam kegiatan dilakukan misalnya persembahan maupun beragam unjuk kesenian daerah, dan setelah rangkaian acara di pura selesai, seluruh umat Hindu melakukan prosesi kirab mulai dari pura ke rumah pendeta, dengan jarak sekitar 1,5 kilometer. Selain itu, untuk kelompok seni budaya, salah satunya barongan yang juga tampil di lokasi juga ikut kirab. Mereka mengadakan pentas di sepanjang jalan raya. Pentas dilakukan dengan berhenti sebentar di jalan raya.
Ketua Panitia Upacara Padiksan PHDI Kabupaten Kediri ,Murtaji mengatakan,” Pelantikan ini dilakukan, salah satunya karena kebutuhan. Jumlah umat Hindu di Kabupaten Kediri cukup banyak, diperkirakan mencapai 32.000 jiwa berdasarkan sensus penduduk, sementara jumlah pendeta terbatas. Untuk menjadi pendeta, tidak mudah dan harus melewati tahap tertentu seperti dukungan dari umat, mempunyai guru sebagai penuntun dan kesanggupan dari yang bersangkutan. Pelantikan pendeta juga tidak dilakukan setiap tahun, melainkan sesuai dengan kebutuhan.”
Sementara itu, Romo Mangku Muji Rahayu dilantik sebagai pendeta pada acara ini dan ia dilantik didampingi istri di Pura Bangsongan, Desa Bangsongan, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri. Dalam acara itu, selain melantik pendeta, istri pendeta juga dilantik, dan ia juga akan mendampingi suami dalam beragam kegiatan upacara yang dilakukan umat Hindu.
“Tugas pendeta juga banyak salah satunya memimpin beragam upacara. Dalam Hindu, upacara dilakukan beragam tempat berbeda, dan dipimpin langsung oleh pendeta, sehingga yang bersangkutan pun juga harus bergantian lokasi untuk memimpin upacara,” jelas Romo Mangku Muji Rahayu.
Kapten Inf Tafsir juga memerintahkan seluruh anggotanya mengamankan jalannya acara yang berlangsung 2 hari berturut-turut (hari sabtu dan minggu kemarin), dan selama melaksanakan pengamanan, Koramil 19/Pagu bekerjasama dengan Pecalang Desa bangsongan dan pecalang Kecamatan Pagu.
Advertisement