Gebyar HUT RI Ke 72 Lewat Tradisi Dan Makna Lomba
Tidak lengkap bila saat HUT RI tidak ada kemeriahan ,sebagaimana aneka ragam lomba untuk menyambut HUT Kemerdekaan RI, sudah menjadi tradisi turun temurun, termasuk yang diadakan Kodim 0809/Kediri, dan Persit Kartika Chandra Kirana bersama anggota Kodim Kediri turut berpartisipasi dalam seluruh lomba yang digelar. Tercatat 11 jenis lomba yang dipertandingkan dengan pembagian kriteria, yaitu kelompok anggota Kodim Kediri dan kelompok Persit Kartika Chandra Kirana, jumat (11/08/2017)
Menurut Dandim Kediri , Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han), tradisi turun temurun setiap bulan agustus atau tepatnya dalam rangka HUT RI ini, sangat berdampak positif dalam memotivasi seluruh anggota Kodim Kediri untuk lebih dekat satu sama lain. Selain itu, warna warni lomba juga menjadikan HUT RI ke 72 ini sangat terasa di ruang lingkup Kodim Kediri.
Sebagaimana pernah ditulis almarhum Romo Mangunwijaya dalam salah satu artikelnya, lomba-lomba HUT RI bagi orang jawa memiliki filosofi tersembunyi, seperti lomba makan krupuk, di lomba ini para peserta berlomba untuk memakan kerupuk masing-masing dan pemenangnya adalah peserta yang paling cepat memakan habis kerupuknya. Kegiatan ini mengajarkan betapa masyarakat tetap bersemangat meskipun dalam penjajahan dan didera kesulitan pangan, sandang, dan papan, akibat hasil panen utama yang diambil kaum penjajah. Dengan simbol rasa semangat itu juga para masyarakat meghadirkan kembali dalam perlombaan ini sebagai pengingat mereka akan kondisi yang terjadi di masa penjajahan
Sedangkan, balap karung merupakan lomba tradisional yang hingga kini masih terkenal dan populer pada perayaan hari kemerdekaan Indonesia. Pada perlombaan ini aturan mainnya adalah peserta memasukkan bagian bawah badannya ke dalam karung kemudian berlomba sampai ke garis akhir. Filosofi yang bisa diambil ialah rakyat pada zaman penjajahan menggunakan pakaian dengan bahan karung goni seperti halnya karung goni yang dipakai saat balap karung. Ini juga merupakan pengibaratan kesulitan yang dialami rakyat selama zaman penjajahan. Jadi, bisa dikatakan bahwa perlombaan dalam rangka HUT RI ini memiliki filosofi yang berarti sesulit apapun keadaan ketika masa kemerdekaan, masyarakat tetap bersemangat meraihnya, walaupun harus dengan jatuh bangun hingga terluka.
“Kebersamaan adalah yang paling utama dari perlombaan ini, siapa yang menang siapa yang kalah itu hanya sekedar pembanding antara peserta satu dengan peserta lainnya, bukan berarti itu prestasi, melainkan hanya sekedar meluapkan emosional semata dalam rangka turut meramaikan HUT RI ke 72 ini,” jelas Ny Rudita Puspitasari selaku Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Kodim Kediri.
Advertisement