Dialog Pancasila Bersama 3 Pilar Kota Kediri
Komunikasi interaktif dalam dialog Pancasila diadakan di kediaman K.H.Anwar Iskandar dan dialog Pancasila ini berlangsung sangat interaktif bahkan terkesan tidak monoton, karena antar pendapat bisa saling beragumen satu sama lain tetapi tanpa perdebatan. Dialog Pancasila ini sendiri diinisitif langsung K.H. Anwar Iskandar, usai bertatap muka langsung dengan Pangdam V/Brawijaya beberapa hari lalu dan dialog Pancasila ini berlangsung hingga waktu sahur bareng, kamis (22/06/2017)
Hadir dalam dialog Pancasila ini, Dandim Kediri, Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han), Kapolresta Kediri, AKBP Anthon Haryadi, Walikota Kediri, Abdullah Abubakar, dan Wakil Bupati Kediri, H.M.Masykuri serta tokoh masyarakat dan tokoh agama yang ada di Kota Kediri. Tak ketinggalan, acara ini juga dihadiri Danramil Kota, Pesantren, Mojoroto, Mojo, Semen dan Grogol, serta Kapolsek Kota, Pesantren, Mojoroto, Mojo, Semen, Tarokan, banyakan dan Grogol.
“Saat ini, bangsa kita sedang dirasuki ideologi anti Pancasila dan itu memang benar-benar terjadi. Ideologi anti Pancasila ini berdampingan dengan radikalisme ,dan radikalisme inilah yang harus kita waspadai bersama. Tidak tepat bila ada orang yang mengatakan Pancasila sama sekali tidak mengusung pendapat para ulama, justru para ulama memiliki peran besar dalam merumuskan Pancasila. Jadi kalau ada yang menolak Pancasila, berarti orang itu patut dipertanyakan pengetahuannya, wawasannya,” kata K.H.Anwar Iskandar.
“Radikalisme tidak boleh dibiarkan tumbuh di Kediri, apalagi sampai berkembang, apa kita ingin seperti Yaman, apa kita ingin seperti Irak, apa kita ingin seperti Suriah. Negara-negara itu rusak karena sebelumnya dirasuki radikalisme. Kita harus melawan setiap gerakan atau doktrin radikalisme, karena radikalisme akan merusak bangsa ini. Bahkan ada informasi, Pancasila akan dirubah atau mungkin dihapus dari negeri ini, itu tidak boleh terjadi,” sambung K.H.Anwar Iskandar.
Sependapat dengan K.H.Anwar Iskandar, Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han) mengingatkan kewaspadaan radikalisme yang sangat membahayakan keragaman di tanah air ini. Sejak manusia ada di bumi ini, semua yang ada dibumi ini sudah beragam, dan itu tidak bisa dibantah lagi. Untuk itu, Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han) mengajak seluruh tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk saling menghargai dan menghormati keberagaman itu. Demikian juga AKBP Anthon Haryadi, orang nomor satu di jajaran Polresta Kediri ini sangat menyayangkan adanya kasus persekusi yang terjadi baru-baru ini, dan persekusi ini sudah jelas melanggar hukum. Berbeda lagi dengan Abdullah Abubakar, menurut pendapatnya, bibit-bibit radikalisme sebenarnya sudah ada, tetapi kita kurang menyadarinya atau mungkin mengabaikannya. Radikalisme bisa tumbuh subur ditengah-tengah minimnya pengetahuan maupun wawasan, kondisi ekonomi yang sangat minim, kurangnya dasar-dasar moral dalam diri seseorang.
Advertisement