Cegah Stunting, Mahasiswa Kkn 107 Unej Gelar Genting
Mahasiswa Kelompok Kerja Nyata (KKN) Kelompok 107 Universitas Jember (UNEJ) menggelar Emo-Demo bertajuk “GENTING (Generasi Emas Bebas Stunting)” pada Rabu - Selasa, 7 - 13 Agustus 2019 di Desa Pakisan, Bondowoso. Acara ini dilaksanakan di 9 dusun dengan dihadiri oleh kader, seluruh Ibu hamil, dan Ibu menyusui. Adapun dalam pelaksanaannya meliputi Emo-Demo ATIKA, ASI Saja Cukup, Camilan Sembarangan, MP-ASI beragam berbasis pangan lokal, dan edukasi Inisiasi Menyusui Dini (IMD).
Koordinator KKN Desa Pakisan, Edi Setiawan, menjelaskan kegiatan tersebut bertujuan untuk meningatkan pengetahuan dan keterampilan ibu dalam mencegah stunting. “Kegiatan Emo-Demo ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu dalam mencegah stunting di Desa Pakisan terutama dalam hal pemenuhan gizi Ibu hamil serta ibu menyusui,” ujarnya.
Risky Amalia selaku Kepala Desa Pakisan menerangkan bahwa saat ini Desa Pakisan menjadi lokus stunting 2020 di Kabupaten Bondowoso. “Hasil pengkajian dan didukung oleh data puskesmas setempat, menunjukkan masih banyak anak yang diindikasikan dengan tinggi badan pendek dan sangat pendek, yaitu mencapai 203 anak. Oleh karena itu Desa Pakisan menjadi lokus stunting 2020 untuk wilayah Kabupaten Bondowoso”, ungkapnya.
Dosen Pembimbing Lapangan, Yudha Nurdian, menjelaskan bahwa faktor utama penyebab stunting berasal dari kurangnya pemenuhan gizi. Sedangkan masalah gizi sendiri dapat disebabkan oleh faktor ekonomi, pola asuh, dan masih berkembangnya mitos terkait pangan di masyarakat.
Hal senada juga diungkapkan oleh Surya selaku salah satu kader yang ada di Desa Pakisan. “Memang benar, sebagian besar masyarakat Desa Pakisan terutama di dusun teratas masih banyak yang mengikuti mitos dari nenek moyang. Misalnya saja, ibu hamil tidak boleh mengonsumsi udang karena katanya dapat menyebabkan bayi susah keluar saat melahirkan. Padahal udang sangat diperlukan sebagai sumber protein,” jelasnya.
Program ini mendapat dukungan dari beberapa pihak, salah satunya dari ahli gizi Puskesmas Tlogosari. “EMO DEMO sebenarnya menjadi program yang akan diadakan di Desa Pakisan, namun belum terealisasi karena dari pihak Puskesmas sendiri masih akan mengajukan dana ke Dinas Kesehatan,” ujar Diyar selaku ahli gizi Puskesmas Tlogosari. []
Advertisement