Cegah Islam Aliran Keras, Jam'iyyah Murobathotul Ittihadiyah Gelar Seminar Aswaja Dan Deklarasi Pengukuhan NKRI
Bertempat di Gedung Yayasan Al-Khoiriyah, Jl. Sultan Iskandar Muda No.36 Kecamatan Semampir, Surabaya, siang ini, sabtu, (23/12/2017) Jam'iyah Murobathotul Ittihadiyah menggelar Seminar Aswaja dengan mengusung tema "Membumikan Nilai-Nilai Aswaja Dalam Bingkai NKRI" dan mendatangkan pemateri dari Direktur Aswaja Center PWNU Jatim KH. Abdurrahman Navis, LC., M.Hi
Acara Seminar yang dihadiri ratusan peserta alumni Pondok Pesantren Gersempal Sampang Madura dan berbagai simpatisan kalangan, mulai dari Mahasiswa dan Banom NU Surabaya ini merupakan rentetan dari Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 H dan Harlah Jam'iyah Murobathotul Ittihadiyah ke-44.
Ketua Panitia H. Adras Ridwan menyampaikan, Seminar Aswaja ini dalam rangka memberikan pemahaman untuk membentengi keluarga, kerabat dan masyarakat Surabaya.
"Seminar Aswaja ini disamping memberikan pemahaman, juga untuk menangkal aliran radikal dan liberal atau isu-isu yang dapat memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebab, mereka ini merongrong keutuhan NKRI dan ideologi bangsa, seperti ISIS dan HTI," jelasnya.
Apalagi di Surabaya, Adras menambahkan, pasalnya keluarga dan kerabatnya banyak tinggal di Surabaya Utara.
"Seperti kejadian penggerebekan teroris oleh Densus 88 sebulan lalu di kawasan religi Sunan Ampel. Keluarga kita dan masyarakat harus diberikan pemahaman bagaimana bahayanya kelompok aliran-aliran keras yang merongrong NKRI ini," imbuhnya.
Sementara tak hanya Seminar Aswaja, panitia juga membacakan deklarasi pengukuhan NKRI dalam mencegah dari aliran islam radikal dan liberal.
Selaku penasehat Jam'iyah, KHR. Amin Syafiuddin mengatakan, deklarasi tersebut berisi pernyataan sikap Jam'iyah Murobathotul Ittihadiyah terhadap hubungan Pancasila dengan paham Ahlussunnah Wal Jama'ah An Nahdliyyah.
"Diantaranya memberikan pemahaman kepada anggota jam'iyah, agar mereka para kalangan santri mengerti tentang keaswajaan dan kebangsaan, hubungan antara agama dengan pancasila," urainya.
Pria yang kerap disapa Ra Amin tersebut juga menghimbau kepada masyarakat dan umat islam, supaya tidak mudah terpancing dengan isu-isu yang bisa memecah belah NKRI.
"Makanya, kita harus memberikan pemahaman-pemahaman tentang Ahlussunnah Wal Jama'ah melalui kegiatan seminar, pengajian dan halaqoh," pungkasnya. (ATH)
Advertisement