Buruh Kunyit Alas Roban Batang, Berharap Tuah Publikasi Tmmd
BATANG - Muti (73) warga Rt. 9 Rw. 3 Dusun Kedungdowo Desa Pretek Kecamatan Pecalungan, buruh tani tanam kunyit dengan penghasilan 40 ribu/hari. Itulah salah satu pekerjaan harian warga masyarakat di sekitar Alas Roban Batang. Kamis (25/10/18).
Muti bekerja pada Suparlan (57) tetangganya yang merupakan wirausaha Rt. 2 Rw. 5. Dijelaskan singkat Suparlan, harga jual panen antara 2.500 hingga 3.000/kilogram. Harga jual untuk grade 1 dibanderol 12.000/kg, grade 2 sebesar 7.000/kg dan 3 sebesar 3.000/kg. Dalam 1 hektar, mampu menghasilkan kunyit kurang lebih 30 ton/6 bulan. Dengan skala lebih kecil yaitu, 1 tanaman bisa menghasilkan panen rimpang sebanyak 1,5-3 kg dan untuk lahan 500 meter persegi menghasilkan sekitar 3 ton rimpang. Jadi keuntungan pemilik lahan tinggal dikalikan luas ataupun hasil tiap hektarnya.
Suparlan menyewa tanah Perum Perhutani Unit I Jateng KPH Kendal BKPH Subah RPH Pecalungan untuk bercocok tanam kunyit karena umbi rimpang berwarna kuning tua ini lebih menguntungkan daripada tanaman tahunan berbatang keras seperti albasia maupun jati. Selain pemasarannya mudah, yaitu ke pasar tradisional dan pabrik jamu. Masa tanam sampai panen, enam bulan dan jika rimpang dikeringkan bisa tahan 6-12 bulan, namun kunyit segar hanya bertahan sebulan.
Sementara bagi Muti dan buruh lainnya, harapannya adalah kenaikan upah harian, ini akan terjadi jika bos mereka mendapatkan kenaikan keuntungan. Untuk itulah Serda Muchibin, Babinsa Koramil 12 Tulis Kodim 0736 Batang, mempunyai misi untuk memperkenalkan hasil bumi masyarakat di wilayah Durenombo, Pecalungan dan sekitarnya sehingga dapat menarik investor baru melirik desa ini sebagai ladang pencarian baru sebagai pemasok industri seperti jamu, sirup kunyit dan serbuk kunyit. Saat ini Kodim juga sedang melaksanakan Lomba Karya Jurnalistik TMMD Reguler 103 dengan menggandeng semua media, baik elektronik, cetak maupun online guna merebut juara pemberitaan kegiatan TMMD terbaik dalam aspek publikasi pembangunan fisik, sosial kemasyarakatan maupun potensi wilayah. (Aan)
Advertisement