Berjalan Setengah Bulan, Pengerjaan Tmmd Capai 50 Persen
BONTANG – Memasuki waktu lebih dari 15 hari atau setengah dari pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-102 di wilayah Kodim 0908/BTG, progres pekerjaan fisik sudah mencapai 50 persen. Progres tersebut terjadi di pembangunan turap Sungai Bontang Jalan KS Tubun, dan pembangunan turap di Masjid Nurul Jariah Loktuan. Berbeda halnya dengan pemasangan paving block di Gereja KIIH Telihan. Karena tidak seperti pembangunan turap, sehingga saat ini pengerjaanya hampir rampung.
“Pemasangannya sudah tinggal sedikit lagi. Dan terakhir tahap finishing agar paving-nya lebih kuat,” ujar Dandim 0908/BTG Letkol Arh Gunawan Wibisono melalui Pasi Intel Lettu Inf Rukito, Kamis (26/7).
Terkait pembangunan turap Sungai Bontang Jalan KS Tubun, dan pembangunan turap di Masjid Nurul Jariah Loktuan, saat ini progres terus dikebut. Rukito berharap, saat pengerjaan juga didukung cuaca yang pas sehingga pekerjaan bisa selesai dari waktu yang telah ditetapkan. Dirinya juga berharap agar pasokan material bisa terus terpenuhi sehingga pengerjaan bisa lancar tanpa ada kendala.
“Sejauh ini material masih terus aman dan lancar,” jawabnya.
Sebagai informasi, program TMMD ke-102 ini akan dilaksanakan selama sebulan mulai 10 Juli-8 Agustus 2018. Tujuannya, membantu Pemerintah Daerah (Pemda) dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan yang bersifat fisik maupun non fisik. Selain itu juga bertujuan untuk memantapkan kemanunggalan TNI dengan rakyat.
Kegiatan TMMD ini terdiri dari dua kegiatan, yaitu fisik dan non fisik. Untuk kegiatan fisik, menyasar penurapan Sungai Bontang yang berlokasi di Kelurahan Api-Api, pembangunan turap di lokasi Masjid Nurul Jariyah Loktuan, serta pemasangan paving block di Gereja Kemah Injil Indonesia Haleluya (KIIH) di Kelurahan Telihan. Adapun kegiatan non fisik, terdiri dari sosialisasi wawasan kebangsaan dan kesadaran bela negara, sosialisasi kerukunan hidup beragama, sosialisasi bahaya laten komunis (balatkom) dan radikalisme, penyuluhan program Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan, penyuluhan pertanian dan peternakan, penyuluhan hukum dan kamtibmas, serta bahaya bencana dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). (bbg)
Advertisement