Bantu Warga Panggul Rumput
Batang, Jateng - Hidup di tengah masyarakat yang masih kental dengan budaya gotong-royong turut mengasah kepekaan sosial para prajurit TNI yang bertugas di lokasi TMMD reguler di Desa Durenombo, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang.
Dinamika kehidupan desa yang dimulai dari terbit hingga terbenamnya matahari mengajarkan berbagai hal tentang makna hubungan manusia dengan alam.
Sawiyah, janda (63 th) warga Dukuh Gepret, Desa Durenombo, tiap pagi selalu melintasi jalan makadam yang sedang dibangun oleh TNI dan warga.
Di punggungnya yang sudah tidak lagi tegak, terikat sekarung rumput dan ilalang segar yang sudah ditunggu kambing dan sapi peninggalan suaminya.
Langkahnya seperti ingin dipercepat namun ragu, di depanya seorang laki-lagi gempal berbaju doreng sedang bersiap-siap memulai harinya dengan pekerjaan besar mewujudkan mimpi warga menyelesaikan jalan tembus antar desa dan pedukuhan.
Sebentar tertegun, laki-laki yang sedari tadi ditatapnya tiba-tiba sudah berada di depanya sambil menyorongkan kedua tanganya ke arah punggung.
"Mari saya bantu mengangkat rumputnya mbah," tawar laki-laki gempal yang ternyata adalah, Serda Maafi, anggota Satgas TMMD yang Sabtu (13/10/18) pagi itu sedang berada di lokasi kerja.
Serda Maafi mengatakan, dirinya berinisiatif mengambil alih bawaan Mbah Sawiyah yang berupa sekarung rumput karena tidak tega melihat wanita tua tersebut berjalan patah-patah sambil memanggul beban sangat berat.
"Sebagai prajurit kita wajib menjunjung tinggi Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, bagi saya membantu rakyat, apalagi seorang wanita yang sudah berusia lanjut. Saya melihat mbah Sawiyah teringat dengan ibu saya dirumah," ujarnya".
Advertisement