Babinsa Windurejo Koramil 0815/13 Kutorejo Dampingi Petani Panen
Mojokerto, - Guna membantu kelancaran proses panen padi di wilayah binaan, Babinsa Koramil 0815/13 Kutorejo Kodim 0815 Mojokerto Kopda I Wayan Sudiasa, melaksanakan pendampingan panen padi di Desa Windurejo, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (22/04/2019).
Dengan penuh semangat Kopda I Wayan Sudiasa melaksanakan pendampingan panen padi di lahan seluas 8.000 meter atau 0,8 hektar yang ditanami jenis padi varietas Ciherang milik Supangkat, Poktan Rukun Tani, Dusun Sidorejo, Desa Windurejo.
Pantauan Babinsa di lapangan, panen padi di lahan tersebut menghasilkan gabah kering panen sebanyak 5,6 ton. Bila dalam satu hektar capaian produktivitas mencapai 7 ton. Saat ini, gabah kering panen (GKP) di tingkat petani dihargai Rp 3.400,- per kilogram sedangkan harga gabah kering giling (GKG) pada kisaran Rp 4.600,- per kilogram.
Masih kata Kopda I Wayan Sudiasa, pendampingan yang dilakukannya merupakan tugas dan tanggung jawabnya selaku Babinsa dalam upaya khusus pertanian guna membantu petani mewujudkan swasembada pangan.
“Hasil panen ini termasuk sudah bagus, mengingat cuaca musim penghujan, karena di lokasi lain masih ditemui hasil panen tidak sesuai harapan, terlebih bagi padi yang sempat terendam banjir yang tentunya hasil maupun harganya akan berbeda,” terang Babinsa.
Pada kesempatan berbeda, Danramil 0815/13 Kutorejo Kapten Inf Didik Budi Santoso mengungkapkan, pendampingan yang dilakukan para Babinsa merupakan upaya khusus di bidang pertanian untuk membantu petani dalam mewujudkan swasembada pangan.
“Untuk mencapai kondisi tersebut (Swasembada pangan, -red), para Babinsa bersama PPL secara rutin terjun ke lapangan melaksanakan pendampingan dan penyuluhan guna memotivasi petani agar lebih giat dalam bertani sehingga mendapatkan hasil panen yang optimal,” tuturnya.
“Karena untuk mendapatkan hasil panen yang bagus tak lepas dari cara pengolahan lahan dan sistem tanam yang benar hingga proses perawatan termasuk pemupukan yang harus tepat, baik waktu, jenis, dan dosis,” pungkas Danramil.
Advertisement