Babinsa Koramil 0815/11 Pungging Dampingi Petani Garap Sawah
Mojokerto, - Koramil 0815/11 Pungging Kodim 0815 Mojokerto semakin mengintensifkan pendampingan ketahanan pangan di wilayah Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Aktivitas pendampingan ini dilakukan para Babinsa secara serentak dengan tujuan membantu petani mewujudkan swasembada pangan di wilayah.
Salah satunya Babinsa Jabontegal, Serka Arbah, yang melaksanakan pendampingan pencabutan benih dan perawatan tanaman padi di lahan seluas 1,5 hektar yang ditanami jenis padi varietas Situbagendit, milik H. Lukman, Anggota Poktan Makmur Tani, Dusun/Desa Jabontegal, Selasa (28/05/2019).
Tidak hanya di wilayah Desa Jabontegal, kegiatan pendampingan juga berlangsung di Dusun Pungging Krisik, Desa Balongmasin, berupa pembajakan lahan sawah seluas satu hektar milik Sukardi, anggota Poktan Tani Rukun. Pembajakan sawah untuk persiapan masa tanam berikutnya ini menggunakan satu unit traktor tangan dengan didampingi Babinsa setempat, Serda Mahrawi.
Di sela-sela kegiatan, Babinsa Balongmasin Koramil 0815/11 Pungging, Serda Mahrawi mengatakan, pengolahan lahan dengan menggunakan mesin bajak modern ini merupakan tahapan pembalikan tanah dengan tujuan untuk memperbaiki sifat fisik tanah.
Serda Mahrawi menambahkan, melalui pembajakan ini maka kondisi permukaan tanah yang semula keras akan menjadi gembur dan melumpur. Pembajakan ini biasanya dilakukan petani sebanyak dua kali, yang pertama untuk membalikan dan menggemburkan tanah dan yang kedua menjadikan tanah melumpur.
“Selain itu dengan pembajakan maka dapat mengembalikan kesuburan tanah, karena unsur hara yang ada dalam lapisan tanah akan membalik ke permukaan sehingga ketika sawah ditanami padi akan lebih subur dan pertumbuhannya dapat maksimal,” tambahnya.
Terpisah, Danramil 0815/11 Pungging, Kapten Arh Aris Tiyono menuturkan, aktivitas pendampingan yang dilakukan Babinsa dalam pengolahan lahan dan tanam padi merupakan upaya khusus ketahanan pangan bertujuan memotivasi petani untuk mempercepat proses tanam demi keberlangsungan siklus pangan di wilayah.
“Pendampingan ini juga dimaksudkan untuk penguatan kapasitas produksi pangan sekaligus membantu petani dalam mewujudkan swasembada pangan,” tandasnya.
Advertisement