Babinsa Koramil 0815/04 Puri Maksimalkan Percepatan Tanam
Mojokerto, - Petani di beberapa desa wilayah Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, dalam sepekan ini mulai tanam padi. Benih padi yang disemai hampir satu bulan lalu, kini siap ditanam di lahan yang sudah dipersiapkan.
Menariknya kegiatan cabut benih dan tanam padi ini mendapat pendampingan langsung dari beberapa Babinsa Koramil 0815/04 Puri Kodim 0815 Mojokerto. Salah satunya Serma Muhammad Ma’ruf yang turun langsung mendampingi cabut benih siap tanam di lahan milik Suladi, anggota Poktan Sido Makmur III, Dusun Bedog, Desa Mlaten.
“Pencabutan benih siap tanam varietas Ciherang ini dilakukan secara manual dan dialokasikan untuk areal pertanian seluas 3.000 meter, milik Pak Suladi,” ungkap Serma Muhammad Ma’ruf di sela-sela pendampingan.
Serma Muhammad Ma’ruf menambahkan, aktivitas pendampingan yang dilakukannya merupakan tugas tambahan dalam rangka mengoptimalkan percepatan tanam di wilayah binaan.
Di tempat berbeda, Serka Rizal Bastian, Babinsa Kebonagung Koramil 0815/04 Puri, juga melaksanakan pendampingan tanam padi varietas Ciherang di lahan seluas satu hektar milik Suhendro, anggota Poktan Rukun Utomo 2, Dusun Kali Putih Desa Kebonagung. Di lokasi ini, kegiatan tanam padi dilakukan secara manual dan menggunakan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) berupa transplanter rice.
Sementara itu, Babinsa Tangunan Sertu Suwandi, melaksanakan pendampingan penyiangan gulma di lahan seluas 5.000 meter milik Sutikno, anggota Poktan Tani Makmur 2, yang ditanami padi varietas IR64 berumur 30 hari. Penyiangan gulma di lokasi ini, dilakukan secara manual dengan bantuan buruh tani dari desa sekitar.
Pada kesempatan berbeda, Danramil 0815/04 Puri Kapten Inf Sumiarso mengatakan, para Babinsa selalu proaktif melaksanakan tugas pendampingan terhadap para petani di wilayah binaan dengan tujuan untuk membantu sekaligus mengawal kelancaran proses produksi pangan sehingga target pencapaian swasembada pangan dapat diwujudkan.
“Tidak itu saja, dengan turunnya Babinsa ke lapangan diharapkan mampu menjadi solusi bila ada kendala atau hambatan yang dihadapi petani, namun tentunya dalam pelaksanaannya dikoordinasikan dengan Poktan dan PPL setempat,” ungkapnya.
Advertisement