Apresiasi Sistem e-Panrita, Wapres JK berharap pendidikan di Sulsel Lebih Maju
28/7 2017.
Makassar-wapresri.go.id. Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengapresiasi sistem aplikasi pendidikan dan pengajaran berbasis Teknologi Informasi "e-Panrita", yang digagas Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pernyataan tersebut disampaikan Wapres saat meresmikan "JK E-Panrita Centre dan Taman Bermain Anak (Playground) Mufidah di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel di Kota Makassar, Jumat (28/7).
Wapres berharap, dengan sistem ini kualitas pendidikan dan pengajaran di Sulawesi Selatan, khususnya di Makassar menjadi jauh lebih baik.
" Kita ingin Makassar dapat sejajar sebagai kota pendidikan, seperti yang selama ini disandang oleh Malang, Yogyakarta dan Bandung" ujar Wapres.
Wapres melanjutkan dalam sejarahnya, pendidikan di wilayah Sulsel sangat tertinggal dengan Provinsi di Jawa.
"Perguruan tinggi negeri yang ternama masih dipegang oleh Universitas ndonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Teknologi Bandung ((ITB)" tegas Wapres. Begitu juga, Wapres melanjutkan sekitar awal tahun 1960 an atau akhir 1950 an, jumlah sekolah SMA sangat terbatas dan jumlah siswa yang masuk perguruan tinggi negeri masih sedikit. Sekarang alhamdulillah sudah mulai naik.
Wapres menegaskan sistem e-Panrita ini sesungguhnya bukan sekadar pengawasan untuk para guru dan siswa, tetapi memastikan sistem berjalan baik.
Sekarang ini, lanjut Wapres, sistem sudah berubah, kesejahteraan guru juga lebih dibandingkan PNS lainnya. KIta memerlukan guru yang berkualitas, agar menghasilkan siwa-siswa yang berkualitas.
" Illmu berkembang pesat, apalagi yang terkait teknologi. Guru tanpa mengikuti perkembangan bisa-bisa murid lebih pintar dari guru" ujar wapres.
Dalam sambutan pengantarnya, Gubernur Sulsel, Syahril Yasin Limpo, mengatakan e-Panrita merupakan sebuah sistem informasi manajemen pendidikan yang bertujuan untuk pengendalian dan pengawasan terhadap guru dan siswa di seluruh Provinsi Sulsel.
Syahril menambahkan Panrita itu bahasa Bugis yang artinya ahli atau orang yang ahli. Dengan sistem ini, lanjut Syahril, kualitas guru diharapkan dapat ditingkatkan. Sistem ini terdiri modul absensi online guru, e-learning, v-con, model polling dan modul anggaran. Sistem ini juga dapat memantau belasan ribu guru terkait absensi dan modulasi yang akan diajarkan kepada siswa.(Sholeh-KIP Setwapres)
Advertisement