Karomah Wali, Kealiman Kiai Maimoen Zubair di Mata Mbah Hamid
KH Hamid bin Umar Pasuruan dikenal sebagai Waliyullah. Namanya pun harum di kalangan masyarakat Islam di Nusantara.
Ternyata, ada keterikatan hubungan antara Kiai Hamid Pasuruan dengan KH Maimoen Zubair (almaghfurlah) semasa masih muda. Sebagai wujud pengakuan akan kealiman Kiai Maimoen Zubair.
KH Ubab Maimoen adalah putra pertama KH Maimoen Zubair, almaghfurlah berkisah berikut:
"Dulu ketika di Makkah, saya diajak sowan sama Abah ke Mbah Hamid atau KH Abdul Hamid Pasuruan. Untuk sowan Mbah Hamid Pasuruan sangat sulit, karena Mbah Hamid berada di atas bukit Makkah, jadi untuk sowan harus naik bukit dahulu," tuturnya.
Jalannya jelek, sulit untuk naik.
Tapi ketika di pertengahan jalan, ternyata Mbah Hamid sudah turun dahulu. Terus bertemu dengan Abah, kemudian Mbah Hamid dawuh:
"Awakmu sing pinter Moen, sebab awakmu iso mernahno wong (Kamu yang pintar Moen, karena Kamu bisa menjadikan orang)"
Ketika Mbah Hamid dawuh begitu, "Saya gak faham maksudnya apa. Ketika itu saya masih muda, belum menikah," kata Kiai Ubab Maimoen. "Tapi walaupun saya gak faham, saya ingat betul dawuh Mbah Hamid kepada Abah".
"Kiai Maimoen tak tidur selama tiga hari," tutur Kiai Ubab, tentang Kiai Maimoen Zubair, abahnya.
Kiai Ubab Maimoen Zubair juga bercerita soal ayahandanya:
"Abah itu kuat bangun malam. Salah satunya kalau ngaji posonan, setelah ngaji sampai jam 12 malam, beliau tidak langsung tidur, tapi beliau baca-baca kitab lagi sampai subuh.
"Beliau baru tidur jam 7 pagi sampai jam 8, setelah itu ngaji lagi.
Abah pernah dawuh kepada saya, "Aku iki durung turu telung dino (Saya ini belum tidur selama 3 hari)".
"Saya belum bisa mencontoh Abah, aku masih kalah sama Abah," tuturnya.
"Saya dulu pernah menemani Abah di sebuah hotel, beliau terlihat sangat capek.
Akhirnya ketika istirahat Beliau tidur di kasur, saya tidur di bawah.
Tapi saya tidak bisa tidur, akhirnya saya isi malam itu dengan baca Al-Qur'an dan Shalat Sunnah sampai subuh. Dan baru itu, saya melihat Abah bisa tidur dengan nyenyak.
"Kejadian ini ketika saya baru punya anak satu."
Demikian pengakuan Kiai Ubab Maimoen Zubair.
"Semoga kita mendapatkan barakah dan Sirr beliau, diberikan rasa cinta kepada beliau dan ilmu manfaat dunia dan Akhirat.
اطال الله تعالى بقاءهم و رزقهم الصحة و العافية و متعنا بعلومهم في الدارين آمين
Advertisement