Zulmi Putra Hasan Aminuddin Loncat ke PDIP
Kasus hukum masih membelit Hasan Aminuddin, mantan anggota DPR RI dan istrinya, Bupati Non-aktif Probolinggo, Puput Tantriana Sari. Tiba-tiba secara mengejutkan, sang putra, Zulmi Noor Hasani meloncat ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Zulmi yang sebelumnya berbaur dengan komunitas Partai Nasdem bersama Hasan, Wakil Ketua DPP Partai Nasdem akan menjadi salah satu ketua organisasi sayap PDIP.
Ketua DPC PDIP Kabupaten Probolinggo, Edi Susanto membenarkan Zulmi memang ingin masuk PDIP. Dikatakan Zulmi telah menemui Edi untuk mengurus kartu anggota PDIP.
“Zulmi sedang mengurus keanggotaannya di PDIP. Kami sudah terima dan akan masukkan menjadi ketua Taruna Merah Putih (TMP) Kabupaten Probolinggo, organisasi sayap PDIP,” kata Edi kepada wartawan, Sabtu, 9 April 2022.
Sebelumnya, nama Zulmi banyak digadang-gadang sebagai calon bupati untuk menggantikan Puput Tantriana Sari pada Pilbup 2024 mendatang. Selain Nasdem, Zulmi juga sempat menjalin komunikasi dengan sejumlah parpol lain di antaranya, PPP.
Foto-foto Zulmi pun muncul di mana-mana melalui sejumlah banner raksasa di sejumlah jalan protokol di Kabupaten Probolinggo. Zulmi yang merupakan putra Hasan dengan istri lama, Dian Prayuni berpose bersama sang ayah, anggota DPR RI.
Tetapi begitu Hasan dan Tantri terkena Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), akhir Agustus 2021 lalu, banner-banner raksasa yang menampilkan Zulmi dan Hasan langsung menghilang.
Bahkan terdengar kabar, Zulmi kemudian mundur sebagai kader Nasdem. Belakangan secara mengagetkan, Zulmi ternyata berlabuh ke PDIP.
Pilbup 2024 diprediksi akan diwarnai wajah-wajah baru termasuk Zulmi yang diprediksi maju melalui PDIP. Sejumlah kandidat seperti Ketua DPC PPP, Mahdi juga menyatakan, bakal maju dalam Pilbup 2024 mendatang.
Belakangan pendatang baru dalam dunia politik di Probolinggo, Gus dr. Haris Damanhuri, salah satu pengasuh Pesantren Zainul Hassan, Genggong juga akan maju melalui Partai Gerindra.
Belum lagi sejumlah partai besar (peroleh suara dan kursi di DPRD) yang hingga kini masih “menyimpan” kandidatnya seperti Partai Nasdem, Golkar, dan PKB.
Advertisement