Zulkifli Hasan Jadi Mendag, Pakar UB: Butuh Intelijen Perdagangan
Pakar Politik Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur (Jatim), Wawan Sobari mengomentari reshuffle menteri pada kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Orang nomor satu di Indonesia tersebut merombak pimpinan Kementerian Perdagangan dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN).
Saat ini jabatan Menteri Perdagangan dipegang oleh Zulkifli Hasan menggantikan Muhammad Lutfi dan posisi Menteri ATR/BPN dijabat oleh Hadi Tjahjanto menggantikan Sofyan Djalil.
Terkait pergantian menteri ini Wawan mengatakan bahwa Zulkifli Hasan yang saat ini menjabat sebagai Menteri Perdagangan harus bergerak cepat mengatasi kelangkaan bahan pokok.
Bahkan kata Wawan, institusi pemerintahan tersebut perlu membentuk intelijen perdagangan untuk bisa melakukan deteksi dini terkait kondisi pasar sehingga dapat mencegah dan mengatasi kelangkaan tersebut.
"Intelijen perdagangan ini penting mendeteksi apa-apa saja yang terjadi di pasar. Jangan lupa ada Komisi Pengawas Persaingan Usaha, mereka lembaga formal yang bisa untuk dimanfaatkan oleh Menteri Perdagangan,” ujarnya pada Jumat 17 Juni 2022.
Selain itu kata Wawan, juga perlu adanya sinergitas antara Kementerian Perdagangan dengan institusi lainnya seperti Kementerian Pertanian lalu bantuan aparat dari TNI/Polri.
“Kejaksaan juga bisa. Kementerian Perdagangan harus harmonis dengan Lembaga lain dan bisa baca situasi pasar,” katanya.
Intelijen perdagangan ini kata Wawan sangat diperlukan. Apalagi dengan adanya kasus mafia minyak goreng di tubuh Kemendag beberapa waktu lalu. Penyimpangan seperti ini yang harus segera dilakukan penindakan. "Jadi kelangkaan yang sempat terjadi bukan hanya karena bahan baku tapi juga karena ada penyimpangan,” ujarnya.
Advertisement