Zoom PHK 1.300 Karyawan
Perusahaan penyedia video conference Zoom melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 1.300 karyawan, setara dengan 15 persen dari total tenaga kerja perusahaan.
Dalam sebuah memo kepada karyawan, CEO Zoom, Eric Yuan mengindikasikan bahwa perusahaan menambah jumlah karyawan terlalu cepat di tengah pertumbuhan Zoom yang meroket saat pandemi, naik tiga kali lipat dalam dua tahun.
"Kami tidak mengambil waktu sebanyak yang seharusnya untuk menganalisis tim kami secara menyeluruh atau menilai apakah kami tumbuh secara berkelanjutan, menuju prioritas tertinggi," tulis Yuan dikutip dari Engadget, Rabu 8 Februari 2023.
Eric Yuan menegaskan, dia bertanggung jawab atas PHK tersebut. Dia mengurangi gajinya untuk tahun fiskal yang akan datang sebesar 98 persen dan tim eksekutif akan melepaskan 20 persen dari gaji pokok mereka.
Mereka juga dilaporkan akan kehilangan bonus perusahaan untuk tahun fiskal 2023 (tahun kalender 2022).
Kompensasi Karyawan Zoom Kena PHK
Karyawan Zoom di Amerika Serikat yang diberhentikan akan menerima gaji hingga 16 minggu dan perlindungan kesehatan, bonus tahun fiskal 2023 yang mereka peroleh, vesting opsi saham selama enam bulan, dan bantuan untuk menemukan pekerjaan baru.
Sebelumnya, Amazon, Alphabet, Microsoft, Dell, dan Spotify adalah di antara perusahaan teknologi besar lainnya yang tahun ini mengumumkan PHK besar-besaran atau rencana untuk memecat lebih banyak staf daripada yang direncanakan semula.