Zona Merah, Pedagang Pasar Semampir Di-Rapid Test
Terkait potensi merebaknya Covid-19 di zona merah di Kabupaten Probolinggo, sejumlah pasar tingkat kecamatan menjadi perhatian Satgas Penanggulangan Covid-19. Dimulai di Pasar Semampir, Kecamatan Kraksaan, ratusan pedagang pun menjalani rapid test massal, Rabu, 13 Mei 2020.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo menggelar rapid test di belakang Pasar Semampir. Melalui pengeras suasa (Loudspeaker), seorang petugas mengajak pedagang untuk mengikuti rapid test.
Awalnya sejumlah pedagang mengaku, kaget dengan pengumuman mendadak tersebut. Tetapi setelah dijelaskan tujuannya, mereka pun dengan rela antre untuk mengikuti rapid test. Petugas dari Dinas Kesehatan pun melayani satu per satu pedagang yang menjalani tes.
"Semua pedagang di satu pasar menjalani rapid test. Hari ini dimulai di Pasar Semampir, pasar-pasar lain di zona merah menunggu giliran,” kata Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, dr. Anang Budi Joelijanto.
Pasar menjadi salah satu sasaran tes cepat karena merupakan tempat keramaian. Soalnya, interaksi fisik antara pedagang dengan penjual berlangsung intens.
Belum lagi tidak semuanya orang yang beraktifitas di pasar menggunakan masker. Sehingga berpotensi terjadinya penyebaran Covid-19 berlangsung masif.
Dokter Anang menambahkan, di pasar menjadi titik di mana risiko penyebaran Covid-19 terjadi. Bahkan menjelang Lebaran, intensitas warga yang berkumpul di pasar semakin banyak dan padat.
“Masih dijumpai sebagian warga banyak yang tidak menggunakan masker saat berbelanja, ada yang tidak menjada jarak,” kata Anang.
Sejauh ini memang belum ditemukan klaster penyebaran Covid-19 berasal dari pasar di Kabupaten Probolinggo. Tetapi kekhawatiran pasar menjadi wahana penyebaran Covid-19 masih memungkinkan.
“Saya juga ikut khawatir, penularan virus Corona melalui pasar karena kondisinya selama ramai” kata Hakiki, seorang pedagang di Pasar Semampir.
Hal senada diungkap Fitri, pedagang lain di Pasar Semampir. “Saya setuju di-rapid test soalnya setiap hari berinteraksi dengan banyak pembeli,” katanya.
Berdasarkan catatan, Pasar Semampir dihuni sekitar 700 pedagang. Rabu hari ini sebanyak 200 pedagang sudah menjalani rapid test. Sisanya akan menjalani rapid test pada hari-hari selanjutnya.
Sementara itu Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nur Jayadi mengatakan, rapid test massal digelar mengingat tingginya interaksi antara penjual dan pembeli.
“Berdasarkan evaluasi, tingkat kepatuhan para pedagang masih sangat rendah. Sehingga kami ingin memastikan dengan rapid test,” katanya.
Rapid test massal ini, kata Dwijoko, akan berlanjut di pasar lain yang kecamatannya masuk zona merah Covid-19. “Untuk langkah awal, kami lakukan di Pasar Semampir, selanjutnya akan dilakukan di pasar-pasar lain di wilayah zona merah,” tambahnya.
Jika dalam rapid test ada pelaku pasar yang reaktif, lanjut ia, pedagang yang bersangkutan akan dikarantina selama 14 hari, dilanjutkan dengan tes swab.
Seperti diketahui, dari 24 kecamatan di Kabupaten Probolinggo, 10 di antaranya sudah masuk zona merah. Yakni, Kecamatan Gading, Pakuniran, Paiton, Kraksaan, Krejengan Gending, Dringu, Tegalsiwalan, Sumber, Tongas.