Zohri, Manusia Tercepat Se-Asia Tenggara
Lalu Muhammad Zohri kembali mengharumkan nama Indonesia dalam Kejuaraan Atletik Asia 2019. Pemuda asal Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat tersebut berhasil meraih medali Perak dalam nomor lari 100 meter.
Saat bangsa ini sedang gaduh dan sibuk dengan urusan Pemilu yang baru saja diselenggarakan, pemuda berusia 18 tahun ini muncul dan mencuri perhatian dunia, khususnya Asia. Betapa tidak, Zohri mencatat waktu 10,13 detik untuk menyelesaikan trek 100 meter. Walau dia hanya menempati posisi kedua, selisih 0,03 detik lebih lambat dari pelari asal Jepang Yoshihide Kiryu, prestasi Zohri patut diacungi jempol.
Dalam kejuaraan yang dihelat di Doha, Qatar, Zohri mampu membuat rekor baru untuk pelari Indonesia, bahkan hingga level Asia Tenggara. Catatan waktu Zohri berhasil mengentikan rekor selama 10 tahun yang dipegang oleh Suryo Agung Wibowo. Suryo mencatatkan waktu 10,17 detik pada Sea Games 2009 lalu di Laos.
Zohri yang gagal mempersembahkan medali saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018 Juli lalu kini bisa tersenyum lebar. Medali perak yang dia sumbangkan mengakhiri periode buruk Indonesia di Kejuaraan Atletik Asia. Sudah 10 tahun sejak terakhir pelari putri Indonesia, Dedeh Erawati, menyumbangkan medali perunggu dari nomor lari gawang pada 2009 lalu.
Catatan apik ini membuat Zohri tercatat sebagai orang tercepat di Asia Tenggara. Namun Zohri merasa dirinya bisa lebih baik lagi dalam kejuaraan selanjutnya.
“Saya agak kecewa karena pas start saya sedikit lambat, namun saya akan mencoba memperbaikinya di kejuaraan selanjutnya. Saya akan berlari lebih cepat” Ungkap Zohri usai tampil di final.
Catatan Zohri memang berangsur-angsur membaik. Usai meraih medali emas dalam kejuaraan dunia junior di Finlandia 2018 lalu, Zohri terus meningkatkan catatan waktunya mulai dari 10,25 detik lalu menjadi 10,18 detik dan puncaknya pada kejuaraan di Qatar dia berhasil mencatat waktu terbaiknya sepanjang karir yakni 10,13 detik.
Pelatih Zohri, Eni Nuraeni menyatakan, jika sudah saatnya anak asuhnya akan tampil meledak, karena dalam beberapa turnamen sebelumnya catatan waktu Zohri berhenti di angka 10,20. Apalagi Zohri menjadi harapan Indonesia saat ini untuk bisa berprestasi di ajang Internasional dan tentu saja untuk memecahkan rekor milik Suryo.
Walau begitu Zohri masih perlu memperbaiki catatan waktunya, karena PB PASI menargetkan Zohri untuk menembus Olimpiade Tokyo 2020. Limit untuk masuk Olimpiade adalah 10,05 detik. Zohri harus terus berburu poin dari kejuaraan level tinggi yang dia ikuti. Lanjutkan Zohri!