Zidane Menghadapi Titik Kritis di Madrid
Petinggi Real Madrid membuat keputusan krusial saat memutuskan mengganti Santiago Solari dengan Zinedine Zidane di saat kompetisi hanya menyisakan beberapa laga terakhir. Kehadiran Zidane diharapkan mampu meningkatkan moral tim. Pekerjaan yang tidak bisa dikatakan sederhana bagi seorang sehebat Zidane sekali pun.
Situasi ini sama sekali berbeda dengan saat ia tiba di klub ini pada tahun 2016 lalu. Kala itu Madrid berjuang untuk memulihkan penampilan mereka menyusul sejumlah hasil buruk yang mereka alami. Namun saat itu mereka masih kompetitif di Liga Champions dan La Liga.
Sementara saat ini, Los Blancos tidak lagi dalam jalur perburuan gelar apa pun, dengan delapan pertandingan tersisa, misinya tampaknya lebih rumit daripada tiga tahun lalu.
Dalam tiga pertandingan yang dimainkan Madrid sejak kedatangannya, Sergio Ramos berjuang untuk menunjukkan kualitas mereka, baik dalam kemenangan mereka melawan Celta Vigo dan Huesca di kandang, serta kekalahan mereka dari Valencia.
Hasil minor dari Valencia menjadi bukti bahwa Zidane harus memeras otak lebih keras, pasalnya bayang-bayang kekalahan masih menyelimuti Los Merengues. Di saat yang sama mereka dituntut menang di laga sisa jika ingin bersaing di posisi tiga besar.
Ada empat dari delapan pertandingan terakhir yang akan mereka mainkan di Estadio Santiago Bernabeu, dan jika para pemain Madrid melanjutkan penampilan buruk mereka, itu bisa semakin menyulitkan mereka.
Rekonstruksi total
Zidane akan mengevaluasi pasukannya hingga akhir musim dan mulai membangun kembali tim di musim panas nanti. Kabar yang beredar menyebutkan, pelatih asal Perancis itu akan melakukan rekonstruksi besar-besaran. Namun, tigas ini bakal sangat berat bagi Zidane, mengingat tingginya harga pasar transfer saat ini.
Rekonstruksi itu bisa terwujud jika sejumlah pemain yang menempati pos-pos penting di Madrid pergi dari Bernabeu. Sebab, menyampaikan kebijakan seperti itu kepada sejumlah pemain yang telah menyumbangkan trofi kepada tim dalam tiga tahun sebelumnya bisa jadi agak rumit bagi Zidane.
Di sisi lain, meski Zidane dan sejumlah pemain lamanya telah memenangkan tiga gelar Liga Champions berturut-turut , penggemar Real Madrid memiliki harapan lebih tinggi dari tim mereka sekarang.
Hanya 50.000 orang yang muncul di Bernabeu saat menjamu Huesca menunjukkan merosotnya penjualan tiket laga kandang Madrid yang biasanya selalu dipenuhi penonton. Untuk mengembalikan hal itu, hanya ada dua cara untuk melibatkan mereka; dengan mendatangkan pemain baru berkelas, serta membawa hasil positif.
Kesadaran pendukung Madrid bahwa timnya dipastikan tanpa tanpa gelar di musim ini, Zidane kini dituntut untuk mempersembahkan mahkota juara pada 2019-2020. Karena hanya itu yang bisa mengembalikan kepercayaan pecinta Madrid kepada Zidane dan skuat Los Blancos.
Sumber: Marca
Advertisement