Zidane Kembali Buktikan Tangan Dinginnya Mulai Bekerja
Kedatangan Zinedine Zidane menggantikan posisi Santiago Solari pada musim lalu memang tak membawa dampak langsung pada peningkatan performa Real Madrid. Maklum, Zidane masuk saat kompetisi menyisakan sedikit pertandingan.
Namun ada kemiripan dengan awal Zidane mengambil alih kursi kepelatihan pada 2016 lalu, dimana saat itu ia harus menata dan mencari formula yang tepat untuk membangkitkan dan mengubahnya menjadi kekuatan kompetitif.
Bedanya, kali ini biaya yang dibelanjakan Los Blancos jauh lebih tinggi untuk pengeluaran transfer pemain dibandingkan dengan tugas pertamanya di Estadio sekitar tiga tahun lalu.
Meski tak langsung tancap gas di awal musim 2019-2020, Madrid kini menjelma tak ubahnya tim tersukses yang pernah ia pimpin selama tiga tahun di Madrid.
Zidane telah menunjukkan bahwa ia lebih dari sekadar pelatih. Pasalnya, dari sisi pemilihan taktik mungkin bukanlah yang terbaik, tetapi kemampuan komunikasinya, serta pengambilan keputusan yang berani telah menjadi instrument penting dalam evolusi Real Madrid sejauh ini.
Pelatih asal Prancis ini sekali lagi membuktikan kejeliannya dalam memilih pemain yang memiliki potensi untuk menutupi celah yang dimiliki tim ini. Jika dulu Casemiro menjadi katalis yang membuat Los Blancos berhasil menjuarai Liga Champions tiga kali beruntun, kini Zidane mempunyai senjata baru pada Fede Valverde dan Rodrygo Goes dalam merevitalisasi timnya.
Keputusan Zidane untuk memilih Valverde ketimbang bintang-bintang mapan seperti Luka Modric dan Toni Kroos telah terbukti berkali-kali. Ini sekaligus bukti bahwa Zidane mengetahui betul kelebihan setiap individu pemainnya.
Kegagalan Madrid mendaratkan Paul Pogba guna menutup celah di sektor tengah ketika Casemiro tak menemukan bentuk permainan terbaiknya pun kini mulai teratasi dengan keberada Valverde.
Untuk kasus Rodrygo juga nyaris sama. Zidane lagi-lagi menunjukkan keputusannya tepat dengan menepikan pemain sekelas Isco, Vinicius, James Rogriguez dan Gareth Bale sekali pun. Pemain muda yang didatangkan di musim panas itu telah memberikan kontribusi besar dalam banyak kemenangan Madrid musim ini.
Lini belakang Los Blancos juga mengalami peningkatan dalam beberapa bulan terakhir, hanya kebobolan 10 gol dalam 13 pertandingan LaLiga Santander. Penampilan Thibaut Courtois yang semula di bawa bentuk terbaiknya, kini kembali menjadi yang terbaik di bawah mistar.
Setidaknya Courtouis telah memecahkan rekor pendahulunya Keylor Navas selama beberapa menit tanpa kebobolan setelah musim pertama yang tak stabil.
Sementara Pemain Belgia, Eden Hazard, juga mulai memiliki konektivitas yang baik dengan Karim Benzema di bawah Zidan. Real Madrid mulai pulih dari awal yang tumpul sejak kehilangan Cristiano Ronaldo.
Namun, Zidane perlu membuktikan lewat jumlah pertandingan yang lebih banyak. Sebab, La Liga 2019-2020 baru berjalan 14 pekan. Masih banyak pertandingan yang harus dijalani Real Madrid dan Liga Champions.
Sumber: Marca
Advertisement