Ziarahi Makam Syekh Arsyad al-Banjari, Ini Dalil Ma'ruf Amin
KH Ma'ruf Amin menjelaskan, berziarah merupakan bagian mencari berkah dari para ulama-ulama yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
"Kami ingin mencari berkah pada ulama-ulama, supaya kita dapat berkah saja. Mereka adalah perintis-perintis, ulama-ulama nusantara yang sangat berjasa bagi republik ini," tutur Ma'ruf Amin, yang Ketua Umum (nonaktif) MUI Pusat.
Calon wakil presiden nomor urut 01, menjelaskan hal itu, terkait kegiatan berziarah ke makam Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari di Astambul, Banjar, Kalimantan Selatan.
Selain itu, Ma'ruf Amin menyempatkan diri berziarah ke makam Tuan Guru Zainal Ilmi al-Banjari yang merupakan dzuriat (keturunan) dari Tuan Guru Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari. Ayah Zainal Ilmi yang bernama H. Abdus Shamad bin H. Muhammad Said Wali, merupakan keturunan keempat Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.
Kiai Ma'ruf Amin mengatakan, semasa hidupnya Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari Arsyad dikenal sebagai ulama Islam bermazhab Syafi'i yang mengarang kitabkitab Fikih seperti Sabilal Muhtadin yang kemudian dijadikan kitab Fikih rujukan umat Islam di Asia Tenggara.
"Orang yang memberi nasihat kepada kerajaan waktu itu dan seorang ahli Fikih yang terkemuka. Tamatan dari Mekkah memang disekolahkan di sana, disuruh mengaji ke Mekkah pulangnya jadi penasihat di kerajaan," ujar Kiai Ma'ruf Amin
"Orang yang memberi nasihat kepada kerajaan waktu itu dan seorang ahli Fikih yang terkemuka. Tamatan dari Mekkah memang disekolahkan di sana, disuruh mengaji ke Mekkah pulangnya jadi penasihat di kerajaan," ujar Kiai Ma'ruf di Astambul, Banjar, Kalimantan Selatan, Jumat 25 Januari 2019.
Sementara, Zainal Ilmi merupakan murid dari Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari.
Usai berziarah, Ma'ruf langsung melaksanakan Salat Jumat di Masjid Agung Al-Karomah di Jalan Ahmad Yani, Pesayangan, Martapura, Cindai Alus, Martapura, Banjar, Kalimantan Selatan.
Dekat Guru Ijai
Selain itu, Kiai Ma'ruf Amin menceritakan kedekatannya dengan Muhammad Zaini bin Abdul Ghani al-Banjari alias Guru Ijai, seorang ulama karismatik asal Kalimantan.
Kiai Ma'ruf disambut penjaga sekaligus pengasuh Madrasah Darussalam Tahfidz dan Ilmu Al-Quran Martapura KH Muhammad Wildan Salman.
Kiai Ma'ruf Amin dan Wildan langsung memasuki ruangan makam. Tepat di depan makam, keduanya memanjatkan doa kepada almarhum KH Zaini Abdul Ghani.
Setelah itu, Kiai Ma'ruf Amin melakukan tabur bunga. Ma'ruf sempat bercerita tentang kedekatan dengan Guru Sekumpul saat masih hidup.
"Saya akrab dengan beliau. Kalau ke sini sering berjumpa beliau," ujar Ma'ruf.
Ma'ruf mengisahkan, saat ia berkunjung ke Kalimantan dan bermalam di kediaman Guru Sekumpul.
Ia sebetulnya memiliki agenda untuk menghadiri acara di Muntai, Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.
"Satu malam ketika Subuh saya harus pergi ke Muntai, beliau menahan saya di rumahnya untuk berbincang dengan beliau," ucap Ma'ruf.
Menurut Ma'ruf, karena akrab dengan Guru Sekumpul, ia pun meladeni perbincangan hingga Subuh.
Ma'ruf mengagumi Zaini Abdul Ghani karena sebagai ulama memiliki pengaruh yang besar semasa hidup.
"Beliau besar pengaruhnya. Karena itu saya berziarah ke makam beliau," kata Ma'ruf.
Ma'ruf Amin berpandangan Guru Ijai merupakan sosok Waliyullah asal Kalimantan yang menyatukan syari’at, tarekat dan hakikat dalam dirinya.(adi)