Ziarah Kubur di Jakarta, Rezeki Pedagang Bunga dan Pemandu Doa
Tradisi ziarah kubur menjelang bulan suci Ramadhan masih dilakukan oleh masyarakat modern dan milenial di Jakarta. Menariknya ziarah kubur itu tidak sebatas di tempat pemakaman umum (TPU) tapi juga di Taman Makam Pahlawan ( TMP ) Kalibata.
Tradisi ziarah khubur ini membawa rezeki bagi pedagang bunga tabur, pembersih makam, pemandu doa, dan tukang parkir di sekitar makam. Pedagang bunga kagetan berderet di TPU Karet Bivak Jakarta, berderet di sepanjang jalan menuju makam. Mereka mematok harga antara Rp15 ribu sampai Rp25 per bungkus, terdiri mawar, kenanga. Kalau ditambah melati harganya beda lagi.
Salah seorang pedagang bunga di TPU Karet Bivak, Mujiah (46) mengatakan, dua hari menjelang bulan Puasa menjadi puncak ziarah kubur. Ini diukur dari jumlah bunga yang terjual.
"Sekarang lebih ramai dibanding beberap hari sebelumnya. Selain hari libur Senin sudah mulai puasa," kata Mujiah.
Ramadhan 2019 ini merupakan tahun ke-6 bagi Mujiah menjadi pedagangan bunga musiman untuk menggantikan kegiatan ibunya. Anak-anak yang tinggal di sekitar makam memanfaatkan banyaknya peziarah kubur dengan menawarkan jasa membersihkan makam. Biasa dilakukan dengan keroyokan oleh beberapa anak, upahnya lumayan untuk beli jajan.
Bagi peziarah yang membutuhkan pemandu doa tidak perlu repot. Di TPU Karet Bivak ini boleh dibilang komplet. Biasanya yang dibacakan itu surat Al-Fatehah, disambung dengan bacaan surat Al-Ikhlas (Qulhu), lalu ditutup dengan doa 'Sapu Jagat' "Rabbana atina....
Para pemandu doa tidak memasang tarif, yang hanya berharap sedekah secara suka rela.
Sementara di TMP Kalibata juga dibanjiri peziarah. Mereka menganggap ini kesempatan untuk mendoakan pada orang tua atau keluarga yang telah berpulang ke Rahmatullah.
Seorang peziarah, Anggie SP, mengatakan almarhum ayahnya seorang tentara berpangkat Lekol. "Papa meninggal ketika saya baru lulus sekolah dasar," tuturnya.
Ibu muda beranak satu ini mengaku rajin mengunjungi makamnya pada 17 Agustus, Hari Pahlawan dan Hari Raya. Selain untuk mengenang kasih sayang ayahnya juga untuk melepas rindu.
"Papa sangat sayang ke aku," kenang Anggie sambil meletakkan bunga anggrek di atas makam ayahnya. (asm)