Ziarah ke Makam Choirul Huda, Persela Petik Pelajaran
Hari ini bertepatan 15 Oktober 2019 merupakan momen dua tahun kepergian pesepakbola nasional sekaligus kiper legandaris, Choirul Huda.
Untuk mengenang dua tahun kepergiannya, manajemen, tim pelatih dan ofisial, pemain Persela, serta para suporter Laskar Joko Tingkir melakukan ziarah ke makam mantan kapten Persela, Choirul Huda.
"Kita ingin pemain menjadikan momen ini sebagai inspirasi, dan spirit. Dedikasi yang dimiliki Choirul Huda selama membela tim Persela kita jadikan motivasi, sehingga para pemain bisa bermain lebih total lagi untuk Persela," terang Nil Maizar, usai ziarah ke makam.
Choirul Huda memang terkenal sangat loyal kepada Persela. Ia tidak pernah berpindah tim, padahal setiap musim selalu ada yang menawarinya untuk keluar pindah. Namun ia tetap setia memberikan jiwa dan raganya untuk Persela Lamongan.
Loyalitasnya memang patut dicontoh oleh pesepakbola nasional lainnya, karena dia selama perjalanan kariernya hanya membela satu tim, yaitu Persela.
"Kita bisa ambil pelajaran, dedikasi yang diberikannya, tentang loyalitas, dan spiritnya. Ini menjadi contoh bagi pesepakbola nasional, tidak banyak pemain yang bisa membela hanya untuk satu tim," terangnya.
Sementara itu, CEO Persela Lamongan, Yuhronur Effendi mengungkapkan, ziarah ke makam Choirul Huda bertujuan untuk mendoakan almarhum Choirul Huda serta mengingatkan kepada skuad Persela akan semangat dan dedikasi tinggi yang telah diberikan Choirul Huda kepada Persela.
"Tentu kita datang ke sini, mengingatkan kepada semuanya bahwa kita perlu untuk terus bersemangat, mempunyai spirit seperti almarhum (Choirul Huda). Demi menjaga keinginan kita untuk terus berprestasi dalam sepakbola," ujarnya.
Yuhronur menambahkan bahwa manajemen dan suporter Persela sudah menyambangi keluarga almarhum Choirul Huda untuk memberikan motivasi kepada istri dan kedua anaknya.
"Kita tadi juga sudah berikan kado dan doa dari semua teman-teman suporter. Mudah-mudahan keluarga yang ditinggalkan, tetap diberikan ketabahan dan juga kesabaran," tuturnya.
Seperti diketahui, Choirul Huda meninggal dunia setelah mengalami tabrakan keras dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues, saat Persela melakoni pertandingan kontra Semen Padang pada laga lanjutan Liga 1 2017 di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu 15 Oktober 2017.
Akibat tabrakan tersebut, Choirul Huda tidak sadarkan diri, dan dibawa ke rumah sakit RSUD Dr. Soegiri Lamongan. Akan tetapi nyawanya tidak terselamatkan dan meninggal dunia dirumah sakit sesaat setelah diberikan pertolongan.
"Kami berharap, almarhum Choirul Huda yang ada di sana, diberikan kelapangan, ketenangan dan mendapatkan tempat yang terbaik disisi-Nya," pungkas Yuhronur yang juga merupakan Sekda Lamongan.
Advertisement