Zero Waste, Tidak Hanya Sekedar Mengurangi Sampah Palstik
Gaya hidup zero waste selama ini dikenal sebagai gaya hidup untuk mengurangi sampah plastik atau bahkan tidak memakainya sama sekali. Namun, yang dimaksud gaya hidup zero ternyata tak sekedar mengurangi sampah plastik. Tapi lebih pada bagaimana mengolah sampah yang kita hadirkan sendiri.
Untuk menumbuhkan gaya hidup zero waste pada masyarakat, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jawa Timur dan Aliansi Zero Waste Indonesia mengelar talk show bertajuk 'Apakah Zero Waste Itu Mungkin?". Acara ini bertempat di Gedung Internasional Vilage Kampus Ubaya Tengilis, Selasa, 14 Januari 2019.
"Zero waste tidak hanya terkait sampah, tapi juga gaya hidup bagaimana kita mengubah perilaku dengan tidak mengunakan barang sekali pakai," terang Sarifah Hidayah, Staf Program WALHI Jatim.
Sarifah melanjutkan, misalnya seperti gaya hidup mengubah kebiasaan menggunakan kantong plastik dengan tote bag atau menganti sedotan plastik dengan sedotan bambu atau yang lainnya.
"Kalau itu hanya dipakai satu kali, tentu itu tidak mengurangi masalah tapi hanya memindahkan masalah," lanjutnya.
Sarifah mengungkapkan, sebenarnya untuk mengolah sampah harus diketahui sumber sampah mana yang paling besar. Kalau hitung-hitung jumlah sampah paling besar sekitar 70 sampai 80 persen adalah sampah rumah tangga.
Untuk itu Walhi, mendorong masyarakat untuk mengelola sampah sendiri. Cara yang paling mendasar adalah membuat masyarakat mengerti bagaimana memilah sampah.
"Memisahkan mana sampah organik dan sampah lainnya. Karena kalau sudah tercampur akan semakin susah mengolahnya," jelasnya.
Dia juga menjelaskan, pengelolaan sampah saat ini masih terkendala pada regulasi. Menurutnya, sampai saat ini pemerintah sendiri belum mempunyai regulasi yang tepat untuk pengelolaan sampah.
"Pemerintah sampai saat ini masih fokus pada pengelolaan sampah di hulu, kalau sudah menumpuk baru dipikirkan bagaimana solusinya. Harusnya ada regulasi dari mulai hilir dari mulai pemisahan sampah. Pengangkutan sampah dari TPS ke TPA itu semua harus ada regulasi yang jelas," tandas Sarifah.
Ia pun berharap dengan adanya acara ini bisa menggugah masyarakat tentang menerapkan gaya hidup zero waste sendiri.
"Sampai saat ini pun kami juga masih belajar bagaimana menerapkan gaya hidup zero waste. Karena memang di sekeliling kita masih banyak barang yang mengunakan plastik. Semoga acara ini bisa mengelitik kita sendiri, bisa kah kita bergaya hidup zero waste," tutupnya.
Advertisement