Zero Waste, Dosen UB Olah Limbah Bandeng jadi Kerupuk dan Abon
Sudah menjadi rahasia umum jika Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mampu memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional. Selain menyumbang PDB, UMKM juga menyediakan lapangan pekerjaan. Kontribusi UMKM tersebut patut mendapat dukungan dari stakeholder dengan menciptakan lingkungan usaha yang memungkinkan UMKM untuk mampu adaptif dalam situasi persaingan usaha. Selain itu, pemerintah perlu meningkatkan peran dalam memberdayakan UMKM agar mampu tumbuh dan berkembang secara kondusif.
Ambil bagian dalam memberdayakan UMKM, Universitas Brawijaya melakukan lewat pengabdian kepada masyarakat membuat program dengan nama Doktor Mengabdi (DM). Program Doktor Mengabdi (DM) ini merupakan salah satu program pengabdian terhadap masyarakat dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Brawijaya.
"Program ini sifatnya komprehensif, bermakna, tuntas dan berkelanjutan," kata Hartati Kartikaningsih Ketua Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya.
Program Doktor Mengabdi (DM) ini dilakukan untuk membantu mitra dalam mengatasi limbah berupa tulang dan duri ikan yang dihasilkan dari aktivitas pengolahan ikan bandeng. Penanganan limbah ini biasanya membutuhkan biaya yang besar sehingga kalangan usaha kecil terkadang mengabaikan bahayanya.
"Besarnya jumlah dan intensitas limbah yang muncul bisa dikurangi dengan menerapkan konsep zero waste melalui optimalisasi pemanfaatan limbah sebagai bahan pembuatan produk olahan hasil perikanan," kata Hartati
Kata Hartati, baku limbah tulang dan duri ikan bandeng itu sebenarnya diolah menjadi kerupuk dan abon. Tulang ikan bandeng kaya akan kandungan kalsium (nano kalsium dan fosfor kalsium) sebagai alternatif pemenuhan gizi, terutama untuk kesehatan tulang.
Bambang pemilik UKM Anugerah Mina Lestari sekaligus mitra dalam kegiatan ini menyebut jika dirinya terbantu dengan adanya program ini. Dia mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Brawijaya atas bantuan peralatan berupa oven kerupuk dan spinner serta pendampingan yang diberikan dalam inovasi produk, kemasan produk, dan sistem pemasaran.
"Saya berharap alat itu bisa bermanfaat dengan baik dan program ini dapat terus dikembangkan untuk mewujudkan kemandirian pelaku usaha kecil agar sejajar dengan pelaku usaha lainnya," kata Bambang.
Program Doktor Mengabdi (DM) ini melibatkan dosen dari berbagai bidang keilmuan diantaranya Dr. Yahya, dan Lina Asmara Wati, MBA dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Rika Kurniaty, Ph.D (Fakultas Hukum), Rhytia Ayu Christianty P., M.Sc (Fakultas Teknologi Pertanian), dan Supriyadi, MP (PSDKU Sosial Ekonomi Perikanan UB Kediri). Selain itu, program ini juga melibatkan 5 mahasiswa yaitu Aldi Yuliyanto, Bagus Salam Ibrahim, Christie Salsalinaita Sitepu, Isrotun Hanifah dan Siska Wahyuningtyas dari Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya.