Tutup Setelah 90 Tahun Jadi Saksi Sejarah, Sejarawan Kecewa
Toko Es Krim legendaris, Zangrandi, dikabarkan tutup setelah kedai tersebut bermasalah secara bisnis di keluarga. Tiga saudara berebut kuasa atas kedai yang memiliki histori cukup panjang itu.
Bagi sejarawan Fredy Istanto, tutupnya Zangrandi akan menjadi salah satu momen kelam bagi Kota Surabaya. Sebab, kedai es krim yang sudah berdiri sejak Belanda menduduki Indonesia itu telah menjadi saksi bisu bergulirnya sejarah Kota Pahlawan.
Pria yang juga Ketua Sjarikat Poesaka Soerabaya mengatakan, Zangrandi sudah sangat melegenda di Kota Surabaya. Tanpa promosi besar-besaran pun, Zangrandi selalu menjadi primadona bagi warga kota maupun turis lokal atau mancanegara. Jika diibaratkan, Zangrandi adalah cagar budaya Surabaya.
"Sejauh ini saya lihat masih meragukan. Tutup atau tidak. Itu kan karena ada masalah internal mereka. Ya sangat kecewa ya jika akhirnya tutup, dan mengakhiri perjalanan sejak 90 tahun yang lalu," kata Fredy, Selasa 23 Maret 2021.
Ia melihat, memang agak sulit jika kasus ini menyangkut permasalahan internal perusahaan. Sebab, masyarakat tak punya hak lebih untuk menuntut penyelesaian kasus Zangrandi. Bukan hanya kali ini, Fredy mencontohkan Resto Hallo Surabaya yang juga tutup karena masalah internal.
Dalam kasus Zangrandi, ia menilai bahwa ada keegoisan para pemilik atau pengelola bisnis terkait Zangrandi. Bukan lagi memikirkan mengenai sejarah, wisata, maupun edukasi bagi warga.
"Belum tentu generasi berikutnya bisa memahami tentang kesejarahan. Banyak sebenarnya kasus sejarah yang seperti ini. Karena satu hal, generasi penerus tidak punya passion ke arah situ," katanya.
Ia berharap kasus bisnis Zangrandi bisa segera selesai dan kedai buka kembali. Sebab, faktor sejarah, wisata, dan edukasi sudah menanti di kemudian hari. Apalagi Zangrandi tercatat sebagai kedai es krim pertama di Surabaya.
"Ada nilai sejarah, ada sisi wisata, dan edukasi di sana. paket komplet," tuturnya.
Ia berharap kasus di internal mereka bisa diselesaikan. Ini faktor sejarahnya kuat, jangan sampai usahanya selesai hari ini.
Advertisement