Zakir Naik Resmi Dicekal Polisi Malaysia
Polemik soal deportasi Zakir Naik memanas. Seperti diketahui, empat menteri Malaysia mendesak Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohammad untuk 'mengusir' pendakwah asal India itu.
Mereka adalah Menteri Komunikasi dan Multimedia Gobind Singh Deo, Menteri Ketenagakerjaan M Kulasegaran serta Xavier Jayakumar selaku Menteri Sumber Daya Alam, Tanah, dan Air.
Menyusul kemudian Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia Syed Saddiq Syed Abdul Rahman juga mendukung deportasi Zakir Naik.
Kisruh ini bermula ketika Zakir Naik menyebut umat Hindu sebagai minoritas di Malaysia memiliki 'hak seratus kali lipat' ketimbang Muslim yang juga merupakan minoritas di India.
Masalah ras dan agama sendiri merupakan isu sensitif di Malaysia, di mana Muslim menjadi mayoritas dengan porsi 60 persen dari total 32 juta warga.
Namun, Zakir Naik yang sudah tiga tahun memegang status penduduk tetap di Malaysia itu membantah tudingan tersebut. Ia mengatakan bahwa media yang salah mengutip pernyataannya.
Di tengah memanasnya polemik soal deportasi Zakir Naik. Kepolisian Malaysia pun memutuskan untuk melarang ulama kontroversial itu menyampaikan ceramah dalam acara 'Malaysia Reverts Camp 2019'. Acara yang digelar di Perlis, Malaysia itu digelar selama tiga hari berturut-turut, yakni 16-18 Agustus 2019.
Menyikapi situasi itu, Kepala Kepolisian Perlis, Asisten Senior Komisioner Noor Mushar Mohd, menyatakan bahwa dengan mengkaji 150 laporan yang diajukan ke polisi Malaysia soal Zakir Naik, akan menjadi langkah terbaik jika ulama kelahiran Mumbai, India itu beserta keluarganya menjauhkan diri dari acara tersebut.
"Zakir Naik bisa datang ke Perlis, tapi dia tidak bisa berceramah dan tindakan akan diambil terhadapnya jika dia melakukan demikian," tegas Noor Mushar dalam konferensi pers di markas Kepolisian Perlis.
Disebutkan oleh Noor Mushar bahwa, jika Zakir Naik ingin memberikan ceramah di masa mendatang, maka harus ada pemberitahuan sekitar 10 hari sebelumnya, termasuk informasi soal tema ceramahnya. "Kita merupakan negara multi-ras dan sensitivitas orang lain harus dipertimbangkan," sebutnya.
Acara yang digelar oleh One Centre Malaysia dan telah dipublikasikan via media sosial ini, disebut akan menampilkan Zakir Naik bersama istri dan ketiga anaknya yang juga pendakwah.
Acara ini diiklankan sebagai salah satu acara pertemuan para mualaf di Malaysia. Zakir Naik yang sempat memposting soal acara itu di akun Facebook miliknya, kini telah dihapus.
Advertisement