Zakir Naik Akhirnya Minta Maaf ke Publik Malaysia
Pendakwah asal India, Zakir Naik menjalani pemeriksaan oleh Kepolisian Diraja Malaysia, Bukit Aman, Kuala Lumpur. Seperti dilaporkan kantor berita Bernama dan dilansir The Star, Selasa 20 Agustus 2019, Zakir Naik diselidiki atas dugaan pelanggaran Pasal 504 UU Pidana Malaysia. Berisi soal tindak penghinaan secara sengaja dengan niat untuk memprovokasi demi merusak perdamaian.
Penyelidikan dilakukan setelah polisi menerima 115 laporan soal Zakir Naik. Pernyataan pertama didasarkan pada sebuah tayangan video yang disebarkan via WhatsApp, yang menunjukkan Zakir Naik menyebut warga Hindu di Malaysia tidak mendukung Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad, tapi mendukung PM India Narendra Modi.
Pernyataan kedua didasarkan pada artikel portal berita Malaysiakini yang melaporkan Zakir Naik meminta warga etnis China di Malaysia untuk meninggalkan negara tersebut. Zakir Naik menyebut warga etnis China sebagai 'tamu lama' sehingga harus pulang terlebih dulu dari dirinya yang kini diserukan untuk dideportasi dari Malaysia.
Zakir Naik sendiri mendapat status permanent resident (tinggal permanen di Malaysia) sejak tahun 2015. Ia menghindari otoritas India yang memburunya atas dakwaan pencucian uang dan ujaran kebencian.
Tak ingin masalahnya berlarut-larut, Zakir Naik memberikan pernyataan minta maaf ke publik Malaysia, setelah diperiksa pihak berwajib selama 10 jam.
Ditegaskan Zakir Naik dalam pernyataannya, bahwa komentar-komentarnya telah 'diambil keluar konteks dan ditambahi rekayasa aneh' oleh pihak yang disebutnya sebagai 'para pencela-pencelanya'. Ia tidak berniat melukai warga non-Muslim.
Berikut isi pernyataan lengkap dari Zakir Naik:
Saya selalu menjadi seorang pria yang damai karena itulah yang diajarkan Alquran. Telah menjadi misi saya untuk menyebarkan perdamaian ke seluruh dunia. Sangat disayangkan, saya menghadapi para pencela yang berusaha mencegah saya menjalankan misi saya.
Seperti yang Anda ketahui dalam beberapa hari terakhir, saya dituduh menyebabkan perselisihan rasial di negara ini, dan para pencela saya telah menggunakan kalimat-kalimat selektif yang dibawa keluar konteks dan ditambahi rekayasa aneh di dalamnya. Hari ini, saya telah mengklarifikasi sikap saya kepada polisi.
Itu, bagaimanapun juga, membuat saya sedih bahwa keseluruhan peristiwa ini telah membuat banyak warga non-Muslim mengira saya seseorang yang rasis. Itu juga membuat saya khawatir karena orang-orang yang tersakiti adalah mereka yang belum mendengarkan pidato saya, tapi didasarkan atas kesan mereka terhadap kutipan-kutipan saya yang di luar konteks.
Itu menjadi penyebab kekhawatiran saya karena itu merusak citra Islam dan menjauhkan orang-orang dari Islam. Rasisme adalah kejahatan yang saya lawan keras, seperti halnya Alquran (yang juga melawannya), dan itu merupakan kebalikan dari semua hal yang saya perjuangkan sebagai seorang pendakwah Islam.
Nabi Muhammad mengatakan dalam ziarah perpisahan, "Tidak ada seorang Arab yang superior bagi seorang non-Arab, begitu juga, tidak ada non-Arab yang superior bagi seorang Arab. Seorang kulit putih tidak superior bagi seorang kulit hitam, begitu juga seorang kulit hitam tidak superior bagi seorang kulit putih."
Allah berkata, "Hai manusia! Kami menciptakan kamu dari satu (pasangan) laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa dan bersuku-suku, supaya kamu saling mengenal (bukan agar kamu saling membenci). Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (semua hal)." (Alquran 49:13)
Meskipun saya telah mengklarifikasi diri saya sendiri, saya merasa saya berhutang maaf kepada semua orang yang merasa tersakiti karena kesalahpahaman ini. Saya tidak ingin satupun dari Anda memendam sakit hati terhadap saya.
Tidak pernah menjadi niat saya untuk mengecewakan setiap individu atau masyarakat. Itu bertentangan dengan ajaran mendasar dalam Islam, dan saya ingin menyampaikan permohonan maaf yang tulus atas kesalahpahaman ini.
Pada saat yang sama, saya juga ingin menyampaikan pemintaan yang rendah hati kepada Anda semua, khususnya kepada non-Muslim. Mohon luangkan waktu untuk mendengarkan pidato saya secara keseluruhan. Ceramah saya ada di YouTube, Peace TV dan aplikasi mobile Peace TV.
Terakhir, saya sangat tersentuh oleh ratusan ribu orang yang mendukung saya. Saya ingin menyampaikan terima kasih yang tulus kepada Anda semua. Jazaak Allahu Khairan. Semoga Allah membalas Anda semua dengan yang terbaik.