Terkait Pengeroyokan Suporter di Malaysia, Ini Penjelasan Menpora
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan pihaknya telah melayangkan surat ke Menpora Malaysia supaya kasus pengeroyokan suporter segera selesai. Namun hingga kini surat tersebut belum mendapatkan balasan.
"Kami resmi sudah mengirimkan surat ke pemerintah Malaysia. Kami sampaikan ada dua poin penting yang kami tekankan dalam surat yang kami kirim. Tapi informasinya belum ada balasan," kata Zainudin di Surabaya, Minggu 24 November 2019.
Dalam surat tersebut, ada dua poin penting yang ditekankan oleh Zainudin. Pertama adalah pemerintah Indonesia minta supaya insiden itu diusut tuntas. Serta penegakan hukum bisa dilakukan dengan seadil-adilnya, juga secara transparan.
"Kedua kami minta untuk mereka (Menpora Malaysia) menyampaikan permohonan maaf kepada kami secara langsung," imbuh Zainudin.
Padahal, menurut Zainudin, waktu kejadian di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta beberapa waktu lalu, soal kejadian suporter, pihak pemerintah Indonesia datang langsung menemui Menpora Malaysia.
"Karena kami sudah melakukan hal yang sama ketika kejadian yang hampir mirip terjadi di GBK. Saat itu Menporanya pak Imam Nahrawi, dan dia langsung datang ke kantor Menpora Malaysia untuk minta maaf," tambah Zainudin.
Selain itu, kalau tidak segera dipenuhi oleh Menpora Malaysia, Zainudin mengatakan akan melakukan tindakan tegas. Saat ini ia juga sudah berkoorinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia.
"Kemudian Kemenpora berkomunikasi secara terus menerus dengan KBRI kita di Kuala Lumpur. Kami memang punya masalah pada diplomasi, tapi akan kita kejar terus," ucap dia.
Di sisi lain, Zainudin Amali membantah atas tuduhan video pengeroyokan itu adalah adu domba. Karena ada beberapa bukti-bukti bahwa suporter Indonesia mengalami penganiayaan di Malaysia.
"Saya kira silakan diusut tuntas di mana unsur adu dombanya. Silakan diusut tuntas, seperti poin pertama dalam surat saya," ujar Zainudin.
Sementara itu, berdasarkan KBRI di Maysia ada tiga orang asal Indonesia yang ditahan oleh polisi Malaysia. Namun, hingga kini pemerintah terua melakukan pendampingan.
"Informasinya ada tiga orang yang ditahan di polisi Malaysia dan didampingi oleh KBRI kami komunikasi juga dengan Kementerian Luar Negeri dan juga akan melakukan langkah-langkah diplomatik karena kita sebagai negara bertetangga tentu harus kita jaga hubungan itu tetap kita jaga," pungkas Zainudin.