Yusril Ngaplo
Antara Pilpres bulan April lalu sampai dengan pelantikan Presiden Jokowi/Wapres Ma’ruf Amin 30 September lalu, banyak orang yang yakin dan percaya bahwa Yusril Ihza Mahendra bakal jadi Menteri Hukum dan HAM pada kabinet masa kerja 2019-2014.
Bahkan Yusril sendiri mungkin juga yakin, dirinya akan menggantikan Yasonna Laoly. Apalagi Yassona kini sudah jadi anggota DPR-RI dari Fraksi PDI Perjuangan. Masak sudah jadi menteri , mengundurkan diri karena menang di pemilu. Lantas setelah dilantik jadi anggota DPR-RI tanggal 30 September, belum sebulan sudah mengundurkan diri dari senayan? Bagaimanapun ini perilaku politik yang tidak patut diteladani.
Jadi, makin meyakinkan Yusril akan jadi Menteri Hukum dan HAM. Jasanya kepada pemenang pilpres sudah jelas dibayar duluan, yaitu sebagai ketua tim kuasa hukum pasangan Jokowi/Ma'ruf Amin dalam sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi pertengahan tahun 2019. Dia bukan cuma pendukung, tapi juga pembela.
Tapi ternyata Senin dan Selasa lalu, Yusril tidak diundang ke Istana dengan memakai baju warna putih. Atinya dia memang tidak dicalonkan jadi menteri, meskipun Partai Bulan Bintang yang dipimpinnya sudah hijrah ke koalisi partai-partai pendukung Jokowi/Ma’ruf Amin pada Pilpres lalu.
Tapi tak apalah. Toh Yusril sering jadi menteri. Orang Belitung ini sebelumnya menjadi penulis pidato Presiden Seoharto hingga 1998. Kemudian jadi Menteri Hukum dan Perundang-undangan pada Kabinet Persatuan Nasional (1999-2001) pimpinan Gus Dur, dilanjutkan pada Kabinet Gotong-royong pimpinan Megawati 2001-2004 sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Dan terakhir dia jadi Menteri Sekretaris Negara pada Kabinet Indonesia Bersatu (2004-2009) di bawah Presiden SBY. Usia Yusril 63 tahun, sudah tidak muda.
Meskipun kecewa, tapi ada juga bagusnya. Yaitu tidak sampai datang ke Istana hari Senin lalu dengan memakai baju putih seperti Fadjroel Rachman yang Komisaris Utama BUMN PT. Adhi Karya, dan Tetty Paruntu yang jauh-jauh datang dari Minahasa Selatan.
“Saya akan mengabdi pada negara dari tempat yang lain, yaitu sebagai advokat yang selama ini saya tekuni. Inilah ladang sebenarnya tempat saya mengabdi kepada negara dan bangsa,” kata Yusril Ihza Mahendra. (nis)