Yusril Temui Presiden Jokowi, Ini Yang Dibicarakan
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, mengatakan, pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo, biasa biasa saja, layaknya seorang sahabat yang sudah lama saling mengenal.
Tapi pertemuannya di Istana Bogor, Jumat 30 Nopember 2018, menimbulkan berbagai penafsiran karena terjadi di tengah memanasnya konstelasi politik menjelang Pilpres 2019.
"Saya dengan Pak Jokowi hanya bicara soal kenegaraan, tidak pada tataran dukung-mendukung. Ada waktunya tersendiri," kata Yusril kepada Ngopibareng.id.
Sampai saat ini, katanya, PBB belum memutuskan berlabuh ke pasangan Capres nomor urut 1 Jokowi-Ma'ruf atau atau pasangan nomor 2 Prabowo-Sandi. Semuanya akan dibahas pada Rakernas PBB Desember 2018.
"Di Rakornas itu akan diputuskan, PBB akan mendukung siapa," kata Yusril.
Menurut Yusril, Jokowi pasti paham bahwa kadang-kadang ada kritik disampaikan. Tapi semua itu dengan niat yang baik.
"Kritikan yang konstruktif ya, bukan asal kritik tanpa dasar. Karena niatnya baik, ya beliau juga dengarkan, pertimbangkan. Kalau sesuai ya dilaksanakan, kalau tidak sesuai ya tidak dilaksanakan. Itu saja," kata Yusril.
Tak hanya kritik, menurut Yusril, ia juga sering memberikan saran terutama yang terkait dengan bidang hukum, baik yang ditanyakan langsung oleh presiden maupun yang tidak.
Sebelumnya, Presiden mengaku sudah mengenal Yusril sejak masih menjabat sebagai Wali Kota Solo. Hubungan keduanya pun berlanjut dengan baik saat Presiden Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Saya pernah ke rumah Prof Yusril. Jadi, saya dengan beliau ini kawan dan sahabat yang akrab dan baik," kata Jokowi
Terkait pertemuan, Jokowi mengatakan keduanya berbicara mengenai masalah negara, terutama ketatanegaraan. Yusril mengakui meski dirinya kadang memberikan kritik kepada Presiden, bukan berarti berseberangan. (asm).
"