Yunahar Ilyas: Jangan Jadikan Wahabi Senjata Menyerang Muhammadiyah
Jogjakarta: Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yunahar Ilyas mengatakakan di antara sebab-sebab konflik yang berakibat pembakaran dan pengrusakan Komplek Masjid At-Taqwa Desa Sangso Kecamatan Samalanga, ditimbulkan adanya fitnah. Yakni, Muhammadiyah di Aceh berfaham Wahabi yang tidak sesuai dengan faham Aswaja.
Menyikapi hal ini, Yunahar berharap para ulama dan tokoh yang bergerak dalam pemikiran tersebut dapat memimpin ummat dalam masalah ini, agar tidak ikut menyampaikan tuduhan-tuduhan yang sama.
“Semua Muhammadiyah sama. Barang kali mereka yang mengasut ini terpengaruh dari ceramah dari pidato-pidato yang menjadikan wahabi ini sebagai senjata untuk menyerang lawan-lawanya,” tegas Yunahar, dikutip ngopibareng.id, Kamis (26/10/2017).
Yunahar mengimbau jika terdapat perbedaan pendapat antar ummat silahkan disampiakan dengan cara-cara yang sesuai dengan aturannya.
Wahabi dalam konteks hukum dan keagamaan di Indonesia bukanlah faham yang dilarang.
"Muhammadiyah bukan Wahabi. Karena itu hentikan fitnah dan tuduhan Muhammadiyah Wahabi," tegas Yunahar, yang pada Senin (23/10/2017) memberikan konferensi pers di Aula Kantor PP Muhammadiyah Cik Ditiro Yogyakarta.
Wahabi juga jangan dijadikan senjata untuk menyudutkan atau mendiskreditkan paham atau golongan lain yang berbeda paham dengan Aswaja atau paham Islam lainnya.
“Kedepannya Muhammadiyah berharap supaya perbedaan pendapat itu dihadapi, diatasi dengan cara-cara yang elegan dan sesuai dengan ajaran agama, dengan dialog atau diskusi hindari segala kekerasan, supaya Indonesia bisa menjadi negara yang aman tidak ada konflik-konflik yang horizontal. Karena konflik horizontal merugikan,” pungkas Yunahar. (adi)