Yuk....Ngopi Bareng Dulu di Bandara Changi
Singapura; Jika Anda sering transit di bandara Changi Singapura, cobalah mampir mencicipi kopi khas Indonesia. Itu tersedia selama Festival Woderful Indonesia yang berlangsung 10 Maret hingga 2 April mendatang.
Mengapa kopi? Menteri Pariwisata Arief Yahya melihat kopi sebagai daya tarik Indonesia yang telah mendunia. ‘’Indonesia itu rajanya kopi. Bayak ragam kopi dari daerah di tanah air. Kita punya banyak varietas kopi yang sudah mendunia,’’ katanya.
Sejak festival dibuka, stand kopi yang berada di sebelah kana rumah Joglo tidak pernah sepi. Pengunjung rela antri untuk bisa mencicipi berbagai ragam kopi Indonesia. Mereka tidak hanya menikmati rasa kopi. Tapi juga suasana Indonesia saat transit menuju penerbangan berikutnya.
Minuman yang mengandung kafein tinggi ini menjadi minuman nomor dua yang paling banyak dikonsumsi masyarakat dunia setelah air putih. Hitam dan pahitnya terasa menenangkan. Kebetulan, Indonesia memiliki banyak jenis kopi yang tersebar di seluruh nusantara. Kenikmatan kopi asal Indonesia bahkan sudah terkenal di berbagai penjuru dunia.
"Kopi Toraja Sulawesi, Kopi Gayo Aceh, Kopi Amugme Papua, Kopi Mandailing, Kopi Jawa, Kopi Lampung, dan masih banyak tempat penghasil kopi yang rasanya beda-beda," jelas Arief Yahya yang Mantan Dirut PT Telkom Indonesia ini.
Ada juga Kopi Luwak. Kopi ini harganya mencapai USD100 per 450 gram. Proses pemetikan biji kopi Luwak sangat berbeda jauh dengan kopi lain. Kopi ini diproses setelah Luwak (sejenis musang atau civet). Nah, biji kopi yang keluar bersama kotoran Luwak itulah yang diproses lebih lanjut.
Peneliti di Kanada membuktikan, kandungan protein yang ada di perut Luwak, membuat biji kopi berfermentasi dan matang lebih sempurna. Sehingga, rasa yang dihasilkan jauh lebih enak dan padat dibandingkan kopi yang lain.
"Kopi-kopi ini tampil di Festival Wonderful Indonesia di Changi Airport, kerjasama dengan Kemenpar dan KBRI Singapore," sebut Rizki Handayani Mustafa, Asdep Bidang Pemasaran Mancanegara Wilayah ASEAN, yang didampingi Deputinya, I Gde Pitana. (frd)