Yuk, Cobain Nasi Goreng Rp5 Ribu Warung Mak Pasar Sore Surabaya
Warung nasi goreng yang berada di Pasar Sore Jalan Raya Pendegiling, Surabaya ini selalu diserbu pembeli karena harganya yang murah.
Warung sederhana milik Kasmuni dan suaminya, Wahab ini tak pernah sepi pembeli. Hanya dengan Rp5 ribu Anda bisa mendapatkan sebungkus nasi goreng, mie goreng ataupun capjay.
Porsinya memang tak begitu banyak, tapi cukup untuk menganjal perut yang lapar. Bagi yang kurang, Anda juga bisa memesan porsi jumbo dengan harga Rp9 ribu.
Sambil melayani pembeli yang tak pernah sepi sejak warung dibuka pukul 3.00 sore, Kasmuni mengatakan, tak ada cara yang aneh-aneh ketika menjual nasi gorengnya.
"Ada harga ya, ada barang. Nasi goreng 5 ribu, mie goreng 5 ribu, capcay juga 5 ribu," katanya sembari membungkus nasi goreng yang sudah ditunggu pelanggan.
Perempuan 52 tahun ini mengaku mulai berjualan nasi goreng sejak tahun 1998. Awalnya, ia menjual nasi goreng dengan harga Rp2.500.
"Awal jualan saat Pak Harto lengser. Dulu harganya ya gak langsung Rp5 ribu. Cuma Rp2 ribu. Lalu naik lima ratus rupiah. Sempat juga Rp3 ribu. Dan hingga sekarang harganya Rp5 ribu," katanya.
Kasmuni mengaku, dalam sehari bisa menghabiskan 15 sampai 20 kilogram beras dan 3 pack ukuran besar mie. "Yang paling laris memang mie goreng sama nasi gorengnya," kata Kasmuni.
Pelanggannya mayoritas warga sekitar Pandegiling. Tapi ada juga warga luar Surabaya yang kebanyakan mahasiswa."Karena mereka penasaran dengan rasa nasi goreng Rp5 ribu," kata Kasmuni.
Salah satu pelanggan Warung Mak, Ivan Abiyyu Hafiz mengungkapkan, rasa gembira dan setia menjadi pelanggan warung nasi goreng Mak. Karena, dengan lima ribu saja perut sudah kenyang.
"Sering ke sini. Saya biasanya makan nasi goreng porsi jumbo sama capcay. Kalau dari rasa standarlah nilainya 7, tapi ramah di kantong karena makan nasi goreng sama capcay gak sampai 15 ribu," kata mahasiswa yang tinggal di daerah Kenjeran, Surabaya ini.
Bertahan Dengan Harga 5 Ribu Saat Harga Minyak Goreng Naik
Saat ditanya mengenai harga minyak goreng yang naik, Kasmuni dengan santainya mengatakan, tidak menaikkan harga nasi gorengnya.
Menurutnya, bila sekarang tak untung karena harga minyak goreng yang naik, suatu hari pasti akan untung ketika harga minyak goreng sudah stabil.
"Kalau sekarang ndak untung, besok pasti untung. Masak kok rugi terus. Ya, tambal sulam aja mbak," katanya sambil tersenyum.